Selasa, 19 Oktober 2021

Ikan Kurisi (Nemipterus Nemathophorus)

Ikan Kurisi mempunyai nama internasional Threadfin Bream. Di Indonesia, jenis ikan ini ialah salah satu komoditi ikan yang cukup gampang di dapatkan dibeberapa kawasan di indonesia. Ikan Kurisi merupakan salah satu ikan demersal, Kebiasaan hidupnya kadang membentuk gerombolan, banyak didapatkan terutama pada kawasan perairan pantai dengan dasar lunak mirip pasir dengan sedikit lumpur. Ikan kurisi hidup didasar, karang-karang, dasar lumpur atau lumpur pasir pada kedalaman 10-50 m.


Ikan kurisi (Nemipterus nematophorus) merupakan salah satu ikan demersal yang bernilai ekonomis dalam perikanan Indonesia. Kandungan protein ikan kurisi cukup tinggi tinggi yakni sebesar 16,85% dan mampu mencapai 19,66%. Tidak cuma tinggi akan protein, ikan kurisi juga mempunyai keunggulan lain yakni rendah akan lemak. Ikan yang tergolong tinggi akan protein dan rendah akan lemak mempunyai kandungan protein sebesar 15-20% dan kandungan lemak dibawah 5%. Komposisi kimia dari ikan kurisi adalah kadar air sebesar 79,55%, kadar bubuk sebesar 0,97%, kadar protein sebesar 16,85%, dan kadar lemak sebesar 2,2%.

Klasifikasi Ilmiah :

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata 
Sub Filum : Vertebrata 
Kelas : Pisces Sub 
Kelas : Teleosei 
Ordo : Percomorphi 
Famili : Nemipteridae 
Genus : Nemipterus 
Spesies : Nemipterus nematophorus 

Ikan kurisi (Nemipterus sp.) memiliki ciri-ciri bentuk tubuh yang agak bundar dan memanjang, tertutup sisik yang mudah tanggal atau lepas. Warna kepala dan serpihan punggung kemerahan dan terdapat cambuk berwarna kuning pada sirip ekornya. tubuh langsing dan padat. Tipe verbal terminal dengan bentuk gigi kecil membujur dan gigi taring pada rahang atas (kadang-kadang ada juga pada rahang bawah). Bagian depan kepala tidak bersisik. Sisik dimulai dari pinggiran depan mata dan keping tutup insang. Bentuk ekspresi terminal dan lubang hidung terletak di kedua sisi moncong, berdekatan satu sama lain. Rahang atas dan bawah ukurannya nyaris sama dengan rahang bawah lebih menyembul. Pada kedua rahang terdapat barisan gigi berupa kerucut ialah gigi canin dan gigi viliform. Selain itu, ikan kurisi mempunyai 7-8 tulang tapis insang pada bagian lengkung atas dan 15-18 tulang tapis insang pada lengkung bawah, dengan jumlah total 22-26 tulang tapis insang Pada serpihan perut tubuh ikan kurisi berwarna putih kecoklatan. Ukuran ikan kurisi kebanyakan yakni 11 – 18 cm dan mampu mencapai panjang 25 cm.

Ciri-ciri ikan kurisi yang lain merupakan sirip dorsal terdiri dari 10 duri keras dan 9 duri lunak, sirip anal berisikan 3 duri keras dan 7 duri lunak. Ikan betina biasanya mendominasi pada ukuran tubuh yang lebih kecil dan ikan jantan mendominasi ukuran tubuh yang lebih besar.Terdapat totol berwarna jingga atau merah terang erat pangkal garis rusuk (linea lateral). Sirip dorsal berwarna merah, dengan garis tepi berwarna kuning atau jingga.Pada bab dorsal dan lateral badan ikan kurisi terdapat gradiasi warna kecokelatan. Sirip caudal dan sirip dorsal berwarna biru terperinci atatu keunguan dengan warna merah kekuningan pada kepingan tepi siripnya.


Ikan Kurisi termasuk kedalam jenis ikan damersal. Habitat ikan kurisi meliputi perairan estuari dan perairan maritim. Tipe substrat sungguh mensugesti kondisi kehidupan ikan kurisi untuk mampu berkembang dengan baik, alasannya sedimen dasar maritim menghipnotis kehidupan organisme yang hidup di dasar perairan. Kebanyakan ikan ini hidup di dasar laut dengan jenis substrat berlumpur atau lumpur bercampur pasir. Hidup di dasar, karang-karang, dasar lumpur atau lumpur berpasir pada kedalaman 10-50 m. Ikan kurisi juga didapatkan pada kedalaman lebih dari 100 m

Ikan kurisi bersifat dioecious yakni organ reproduksi jantan dan betina terbentuk pada individu berlawanan. Pembuahan terjadi secara eksternal yakni pembuahan telur oleh sperma yang berlangsung di luar tubuh induk betina. ikan ini bersifat karnivora, jenis kuliner yaitu udang, kepiting, ikan, gastropoda, cephalopoda, bintang laut, dan polychaeta. 

Berdasarkan contoh rasio kelamin dengan ukuran panjang ikan, ikan kurisi digolongkan kedalam golongan yang berisikan ikan betina matang gonad lebih permulaan dan biasanya mati lebih dulu dari pada ikan jantan, sehingga ikan-ikan cerdik balig cukup akal yang lebih muda khususnya terdiri dari ikanbetina, sementara ikan-ikan yang lebih besar ukurannya yakni ikan jantan. Perbandingan atau rasio jenis kelamin yang ada di alam bersifat relatif.Laju pertumbuhan ikan kurisi betina di Laut lebih rendah dari pada ikan jantan sehabis tahun kedua. Hal ini terjadi sebab untuk menjangkau matang gonad, energi yang digunakan untuk pertumbuhan gonad lebih besar dari pada untuk pertumbuhan tubuhnya. 

Beberapa peneliti mendapatkan ukuran maksimum ikan kurisi betina lebih kecil dari pada ikan jantan. Dugaan lain sehubungan dengan relatif sedikitya jumlah ikan kurisi betina berukuran besar yang tertangkap, ialah adanya migrasi ikan kurisi di sekeliling Selat Sunda untuk memijah. Tempat pemijahan diperkirakan berada di sekeliling tempat penangkapan utama di perairan bagian barat Pulau Jawa. Kebanyakan ikan akan berimigrasi untuk pemijahan sehabis ovarium matang, danakan kembali ke daerah penangkapan sehabis memijah.

Daerah penyebaran ikan kurisi nyaris terdapat di seluruh perairan Indonesia, ke utara meliputi Teluk Siam dan Philipina. Persebaran ikan kurisi di Indonesia meliputi daerah perairan sekitar Ambon, Sumatera, jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.


Ikan Kurisi mempunyai faedah berbagai untuk kesehatan. Kandungan protein dan mineralnya melimpah. Vitamin dan asam aminonya juga banyak. Cocok untuk dijadikan sajian pembatasan makanan sehat. Ikan kurisi tergolong jenis ikan yang berprotein tinggi dan rendah lemak. Ikan yang tergolong berlemak rendah dan berprotein tinggi mempunyai kandungan protein 15-20% dan kandungan lemaknya kurang dari 5%, kadar air 79,55% kadar bubuk 0,97% kadar protein 16,85% kadar lemak 2,2%.

Kadar protein pada ikan kurisi menjadi komponen terbanyak sehabis kadar air, yaitu 16,85 % dari keseluruhan komposisi ikan kurisi. Dari data lain, didapatkan bahwa kadar protein pada ikan kurisi meraih 19,66% , dan apabila ketimbang jenis ikan demersal lain memiliki kandungan protein yang tidak jauh berbeda. Bahkan kalau ketimbang ikan kakap merah dan ikan kerapu, ikan kurisi mempunyai kandungan protein lebih tinggi. Ikan kakap merah dan ikan kerapu merupakan jenis ikan yang harganya tergolong tinggi kalau dibandingkan dengan harga ikan kurisi di pasaran. Dengan kandungan protein yang tinggi pada ikan kurisi maka mampu dikenali bahwa untuk menyanggupi kebutuhan protein pada penduduk tidak mesti dengan menyantap ikan dengan harga yang terbilang tinggi.




Referensi :
mesti di isi/search?q=klasifikasi-morfologi-habitat-ikan
mesti di isi/search?q=pembagian terencana perihal-morfologi-habitat-ikan
http://repository.unika.ac.id/15318/2/13.70.0178%20Catherine%20Maria%20Margareta%20BAB%20I.pdf