Plankton merupakan organisme mikroskopis yang hidupnya terbang– layang atau mengapung di perairan baik maritim maupun tawar disebabkan oleh arus. Peranan organisme ini sungguh penting, salah satunya selaku sumber masakan organisme yang lain yang hidup pada tingkatan tropik yang lebih tinggi dalam perairan. Pada dasarnya, plankton terbagi atas dua kelompok besar yakni plankton tumbuhan (fitoplankton) dan plankton hewani (zooplankton).
Organisme ini mampu ditemukan di nyaris seluruh habitat perairan dengan kelimpahan dan komposisinya yang bervariasi. Variasi kelimpahan dan komposisinya bergantung pada keadaan suatu lingkungan. Beberapa faktor lingkungan abiotik seperti paramater fisik-kimia (suhu, intensitas cahaya, salinitas, dan pH) merupakan faktor-faktor yang berperan penting dalam memutuskan perkembangbiakan zooplankton di perairan. Di samping itu, faktor biotik ibarat tersedianya pakan (fitoplankton) dan banyaknya predator serta perilaku jenis-jenis zooplankton dalam bersaing memperebutkan kuliner merupakan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kelimpahan dan komposisi jenis-jenis zooplankton itu sendiri
Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang hidupnya selaku hewan. Zooplankton bahu-membahu tergolong kelompok binatang perenang aktif, yang mampu menyelenggarakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka yakni sangat kecil jikalau daripada kuatnya gerakan arus itu sendiri.
Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton bisa dibedakan menjadi dua kelompok, yakni selaku meroplankton dan holoplankton banyak jenis binatang yang menghabiskan sebagian hidupnya selaku plankton, terutama pada tingkat larva. Plankton golongan ini disebut meroplankton atau plankton sementara. Sedangkan holoplankton atau plankton tetap, merupakan biota yang sepanjang hidupnya selaku plankton.
Meroplankton terdiri atas larva dari Filum Annelida, Moluska, Byrozoa, Echinodermata, Coelenterata atau planula Cnidaria, banyak sekali macam Nauplius dan zoea selaku Artrhopoda yang hidup di dasar, juga telur dan 6 tahap larva kebanyakan ikan. Kemudian yang tergolong holoplankton antara lain: Filum Arthopoda terutama Subkelas Copepoda, Chaetognata, Chordata kelas Appendiculata, Ctenophora, Protozoa, Annelida Ordo Tomopteridae dan sebagian Moluska.
Berdasarkan ukurannya zooplankton dikelompokan menjadi lima yaitu :
Kelompok > Ukuran > Contoh Organisme
1. Mikroplankton - 20-200 µm - Ciliata, Foraminifera, Nauplius, Rotifera, Copepoda
2. Mesoplankton - 200 µm-2 mm - Cladocera, Copepoda, Larvacea
3. Makroplankton - 2-20 mm - Pteropoda, Copepoda, Euphasid, Chaetohnatha
4. Mikronekton - 20-200 mm - Chepalopoda, Euphasid, Sargestid, Myctophid
5. Megaplankton - >20 mm - Scyphozoa, Thaliacea
Bagian terbesar dari organisme zooplankton adalah anggota filum Arthropoda dan nyaris semuanya tergolong ke dalam kelas Crustacea. Holoplankton yang paling biasa didapatkan dilaut yaitu cepopoda. Copepoda merupakan zooplankton yang mendominasi di semua maritim dan samudera, serta merupakan herbivora utama dalam perairan maritim dan mempunyai kesanggupan memastikan bentuk kurva populasi fitoplankton. Copepoda berperan sebagai mata rantai yang sungguh penting antara bikinan primer fitoplankton dengan karnivora besar dan kecil.
Kepadatan zooplankton sangat tergantung pada kepadatan fitoplankton, alasannya fitoplankton yakni kuliner bagi zooplankton, dengan demikian kuantitas atau kelimpahan zooplankton akan tinggi di perairan yang tinggi kandungan fitoplanktonnya
Penyebaran fitoplankton lebih merata ketimbang penyebaran zooplankton. Zooplankton bermigrasi ke arah horizontal dan vertikal mengikuti kalangan fitoplankton. Jika telah meraih tingkat kepadatan tertentu perkembangan zooplankton akan berkurang dan memberi peluang pada fitoplankton untuk tumbuh dan meningkat biak sehingga menciptakan konsetrasi yang tinggi
Zooplankton merupakan salah satu unsur dalam rantai masakan yang diukur dalam kaitan dengan nilai bikinan sebuah ekosistem. Hal ini dikarenakan zooplankton berperan ganda baik sebagai konsumen pertama maupun pelanggan kedua. Zooplankton yaitu rantai penghubung di antara plankton dan nekton.
Zooplankton hidup sangat bervariasi, yang terdiri atas berbagai bentuk larva dan bentuk remaja yang dimiliki nyaris seluruh filum binatang. Organisme ini menempati posisi penting dalam rantai masakan dan jaring – jaring kehidupan di perairan. Kelimpahan zooplankton akan memilih kesuburan suatu perairan. Oleh alasannya adalah itu, dengan mengetahui keadaan plankton (zooplankton tergolong didalamnya) di suatu perairan, maka akan di ketahui kualitas perairan tersebut. Hal ini mampu diketahui dengan melihat kelimpahan, keragaman, keseragaman, dan dominansi jenis zooplankton di perairan tersebut.
Zooplankton ialah biota yang mempunyai peranan penting kepada produktivitas sekunder, alasannya yakni berperan selaku penghubung produsen primer dengan pelanggan yang lebih tinggi. Zooplankton ialah konsumen pertama dalam perairan yang memanfaatkan produsen primer yakni fitoplankton.
Demikianlah ulasan singkat tentang mengenal zooplankton selaku konsumen peratama pada ekosistem organisme perairan, biar berkhasiat dan bisa sedikit menambah wawasan kita.
Referensi :
Jornal penelitian http://digilib.unila.ac.id/8652/15/BAB%20II.pdf
Skripsi Penelitian https://core.ac.uk/download/pdf/77627447.pdf
https://strukturkomunitasplanktondotcom.wordpress.com/2012/04/20/zooplankton/
Search entri :
peran zooplankton dalam perairan
Search entri :
peran zooplankton dalam perairan