Sabtu, 23 Oktober 2021

Tahapan Budidaya Pembesaran Ikan Secara Biasa

Secara biasa budidaya ikan berisikan beberapa tahapan acara yang dijalankan dengan tujuan untuk menjangkau hasil, baik itu pembenihan ikan, pembesaran dan hingga tahap pemanenan. Untuk mengenali secara detail wacana tindakan tersebut, berikut yaitu sedikit klarifikasi singkat ihwal tahapan proses aktivitas budidaya ikan terutama pembesaran.


 

Poin aktivitas dalam budidaya pembesaran ikan secara lazim yakni :
  1. Persisapan kolam
  2. Penebaran benih
  3. Pemberian pakan
  4. Pemeliharaan Kolam 
  5. Panen 
  6. Penangan ppasca panen

Persiapan Kolam

Kolam yaitu salah satu hal yang penting untuk mmbudidayakan ikan air tawar. Kolam selaku pembiakan ikan perlu disediakan secara maksimal dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
  • Pengeringan kolam
  • Perbaikan pematang, jalan masuk pemasukan dan pengeluaran
  • Pengapuran
  • Pemupukan
  • Pengisian air bak
  • Penyemprotan pestisida
  • Memasukkan air hingga kedalaman 80-150 cm
  • Penebaran ikan dijalankan sehabis 5-7 hari setelah pengisian air bak.

Jenis kolam yang biasa dipergunakan dalam budidaya ikan antara lain:

  • Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam seharusnya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m2. Adapun syarat bak pemijahan yakni suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.
 
  • Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air bak antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam bak pendederan/ipukan antara 3-4 ahad, pada dikala benih ikan berukuran 3-5 cm.
 
  • Kolam pembesaran
Kolam pembesaran berfungsi selaku kawasan untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. 

Penebaran benih

Setelah tahapan proses antisipasi kolam terealisasi dengan baik, maka pada hari yang kelima hingga hari ketujuh sehabis periode pengisian air bak dikerjakan akan dikerjakan penebaran benih ikan. Dalam hal ini yang perlu diamati yakni ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan sudah mencapai 400-600 gram/ekor.

Pemberian Pakan

Pemupukan bak sudah merangsang tumbuhnya fitoplankton, zooplankton, maupun hewan yang hidup di dasar, seperti cacing, siput, jentik-jentik nyamuk dan chironomus (cuk). Semua itu bisa menjadi makanan ikan. Namun, induk ikan juga masih perlu pakan embel-embel berbentukpelet yang mengandung protein 30-40% dengan kandungan lemak tidak lebih dan 3%.

Pembentukan telur pada ikan memerlukan bahan protein yang cukup di dalam pakannya. Perlu pula disertakan vitamin E dan C yang berasal dan taoge dan daun-daunan/sayuran yang di iris-iris. Boleh juga diberi makan tanaman air menyerupai ganggeng (Hydrilla). Banyaknya pelet selaku pakan induk kira-kira 3% berat biomassa per ha. 

Bahan pakan yang banyak mengandung lemak mirip bungkil kacang dan bungkil kelapa tidak baik untuk induk ikan. Apalagi jikalau han tersebut sudah berbau tengik. Dedak halus dan bekatul boleh diberikan sebagai pakan. Bahan pakan menyerupai itu juga berfungsi untuk memperbesar kesuburan bak.

Pemeliharaan Kolam

Sistem dan intensitas pemeliharaan ikan tergantung pada kawasan pemeliharaan dan input yang tersedia.Target buatan mesti diubahsuaikan dengan permintaan pasar. Biasanya pelanggan mengharapkan jumlah dan ukuran ikan yang berlainan-beda. Intensitas usaha dibagi dalam tiga tingkat, yakni :
  • Sistem ekstensif (teknologi sederhana)
  • Sistem semi-Intensif (teknologi madya)
  • Sistem intensif (teknologi maju) 

Panen

Masa pemanenan ikan telah bisa dijalankan sehabis abad pemeliharaan 4 - 6 bulan. Ikan pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi, yakni antara 400-600 gram/ekor. Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan mampu juga dijalankan dengan sistem bertahap, dimana cuma diseleksi ukuran konsumsi (pasar). Pada tahap pertama dengan memakai jaring dan setiap bulan selanjutnya secara bertahap. 

Untuk melaksanakan pemanenan secara gampang dapat juga dijalankan dengan cara mengeringkan bak secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan namun jikalau akan memanen sekaligus maka cuma sebagian air yang dibuang. 

Penanganan Pasca Panen
 
Penanganan pascapanen ikan bisa dijalankan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar. 

a. Penanganan ikan hidup 

Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam kondisi hidup. Hal yang perlu diamati supaya ikan tersebut sampai ke pelanggan dalam kondisi hidup, segar dan sehat antara lain:
  • Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20⁰C
  • Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
  • Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlampau padat.
 
b. Penangan ikan segar
Ikan segar mas adalah produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesegaran antara lain:
  • Penangkapan mesti dilakukan hati-hati biar ikan-ikan tidak luka.
  • Sebelum dibungkus, ikan mesti dicuci mudah-mudahan bersih dari lendir.
  • Wadah pengangkut mesti bersih dan tertutup.
  • Ikan ditaruh dalam wadah berisi es dengan suhu 6-7⁰C.

Demikian sedikit paparan singkat tentang tahapan budidaya ikan secara biasa yang dimuat dari beberapa sumber. Dari penjelasan tahapan kegiatan budidaya ikan diatas, mampu menjadi citra untuk kita bila ingin melaksanakan perjuangan budidaya dengan baik. Sekian, semoga manfaat! Terimakasih.