Selasa, 19 Oktober 2021

Definisi Dan Ciri Ciri Umum Serta Klasifikasi Dari Coelenterata

Coelenterata yakni filum dari kingdom binatang invertebrata (tanpa tulang belakang) yang sering disebut dengan hewan berongga. Kata Coelenterata berasal dari dua kata bahasa yunani, yakni “Coelom” yang artinya rongga badan, dan “enteron” yang bermakna usus, oleh karena itu binatang ini juga sering disebut usus berongga. Seperti namanya, hewan ini memiliki rongga badan berupa kantong yang berfungsi selaku usus, untuk mencerna dan mengedarkan makanan ke seluruh tubuh. Kebanyakan dari Coelenterata hidup di laut, tetapi adapula yang hidup di air. Berdasarkan sifatnya terdapat dua jenis Coelenterata, yakni yang hidup menempel dan terikat pada daerah disebut polip, dan yang hidup bebas, tidak terikat pada sebuah tempat disebut medusa, coelenterata bersifat polip lebih secara biasa dikuasai dibandingkan medusa. Coelenterata yang sudah teridentifikasi sekitar 10.000 spesies. Coelenterata ada yang hidup berkoloni adapula yang hidup terpisah.


Coelenterata juga dikenali dengan perumpamaan Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa Yunan dari kata cnida yang memiliki arti penyengat karena sesuai dengan namanya cnidaria yang mempunyai sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang ada disekitar lisan. Contoh Coelenterata (Hewan berongga) merupakan ubur-ubur, hydra, dan anemon maritim.

Coelenterata mempunyai bentuk tubuh simetri radial, yakni cuilan yang sama didistribusikan secara merata dalam susunan melinkar dari poros tengah. Hewan ini tidak mempunyai kepala dan segmen badan. Pada bagian atas tubuhnya terdapattulang ekspresi (ostium) yang dikelilingi oleh tentakel. Tentankel ini berupa seperti lengan dan jumlahnya tergantung pada spesiesnya. Pada permukaan tentakel terdapat kapsul knidoblas yang beracun, di dalamnya terdapat sel nematokis yang menyengat dan beracun. Tentakel memiliki fungsi untuk alat penangkap mangsa, pertahanan Tubuh dan selaku alat gerak

Tubuh Colenterata Polip (terikat pada tempat) memiliki serpihan kaki untuk menempel pada tempatnya, sedangkan yang bersifat medusa (tidak terikat) tak memiliki kaki. Pada Tubuh Coelenterata terdapat dua lapisan, yaitu lapisan luar (Ektoderm) danLapisan Dalam (endoderm), lapisan luar disebut epidermis, dan lapisan dalam disebut Gastrodermis, diantara kedua lapisan ini terdapat rongga yang disebut Mesoglea. lapisan ini disusun oleh materi gelatin, dan memegang peran penting dalam persarafan Coelenterata untuk mencicipi rangsangan dan mengendalikan gerakan.

Lapisan luar (Ektoderm) atau epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh dari bahaya lingkungan, sedangkan lapisan dalam berperan dalam proses pencernaan. Sel-sel pada lapisan dalam (endoderm) atau Gastroendermis berbatasan metode pencernaan berupa mirip kantong yang disebut Gastrosol. Makanan yang ditangkap oleh tentakel akan dibawa masuk ke gastrosol, kemudian kuliner tersebut akan dicerna dengan pertolongan enzim yang dikeluarkan oleh sel-sel di gastroendermis. Pencernaan yang berlangsung di Gastrosol disebut Pencernaan Ekstraseluler.

Hasil makanan yang sudah dicerna oleh gastrosol kemudian akan diserap oleh sel-sel gastroendermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut. Setelah makanan tamat dicerna, sari dari kuliner tersebut akan dibawa ke seluruh tubuh melalui proses difusi (merupakan pertukaran zat dari fokus tinggi ke daerah yang berfokus rendah). Pertukaran oksigen dan karbon dioksida juga terjadi lewat proses difusi.

Sistem Organ Coenlenterata

Sistem Pencernaan, menyerupai pejelasan di atas, tata cara pencernaan berawal dari tentakel yang menangkap mangsa, kemudian akan memasukannya ke dalam gastrosol, proses pencernaan dalam gastrosol disebut pencernaan ekstraseluler, selanjutnya kuliner diserap oleh sel Gastrodermis, dicerna kembali dan sari masakan akan didistribusikan ke seluruh badan dengan cara difusi (perpindahan zat dari fokus tinggi ke konsentrasi rendah). Sisa kuliner akan dimuntahkan kembali dari daerah masuknya, alasannya hewan ini tidak mempunyai anus.

Sistem Pernapasan (Respirasi),pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi (perpindahan zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah). Proses ini dijalankan dengan memanfaatkan belahan kulit luar yang bersinggungan pribadi dengan air yang mengandung oksigen, pada lapisan gastroendermis juga terdapat struktur yang berfungsi menolong terlaksananya proses respirasi coelentera, struktur ini disebut sifinoglia.

Sistem Reproduksi, Coelenterata mampu berkembangbiak dengan cara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi lewat pertemuan ovum dan sperma, reproduksi seksual dilaksanakan oleh seluruh Coelenterata dengan sifat medusa (bebas), dan beberapa coelenterata yang bersifat polip (tidak berpindah kawasan). Sedangkan Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan tunas yang menempel pada pecahan kaki, dan cuma dilaksanakan oleh coelenterata yang bersifat polip (tidak berpindah daerah).

Sistem Persarafan, tata cara persarafan sederhana berupa jala yang berfungsi untuk merespon rangsangan dan menertibkan gerakan. Sistem saraf dikelola pada bagian mesoglea.

Ciri ciri Umum Coelenterata
  • Multiseluler, dan radial simetris (memangkas bidang lewat sentra menciptakan segmen identik, mereka memiliki serpihan atas dan bawah tetapi tidak ada sisi) 
  • Merupakan binatang invertebrata. 
  • Memiliki bentuk seperti tabung
  • Dikelilingi tentakel di sekeliling lisan
  • Lapisan tubuh coelenterata terdri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm), serta tata cara otot yang membujur dan menyilang (mesoglea)
  • Memiliki knidoblast, ialah sel eksoderm yang berisi racun yang berduri disebut dengan nematocyt. 
  • Hidup di air tawar, air maritim, secara solider (melekat pada dasar perairan) dan berkoloni. 
  • Memiliki sel penyengat (nematosis) 
  • Merupakan binatang karnivora (menyantap invertebrata kecil)
  • Tidak mempunyai organ atau sistem organ
  • Tidak mempunyai otak, tetapi hanya impuls saraf yang berjalan lewat tubuh mereka dan mampu mendeteki sinyal di lingkungannya. 
  • Sistem pencernaan coelenterata : di eksoderm terdapat tentakel berbentuk gelembung disebut Hipnotoxin yang mempunyai kait-kait dari benang. Jika menangkap mangsa, tentakel menarik masakan ke arah verbal dan mendorongnya ke dalam rongga tubuh. Makanan dicerna oleh enzim yang hendak beredar ke seluruh rongga tubuh dan kemudian diserap oleh endoderm. Sistem pencernaan coelenterata disebut dengan Gastrovaskuler. 
  • Sistem pernapasan yakni tata cara saraf difus (baur). 
  • Coelenterata mempunyai alat gerak yang berbentuktentakel


Klasifikasi Coelenterata

Berdasarkan bentuk yang secara biasa dikuasai dalam siklus dan habitat hidupnya, coelenterata dibagi menjadi beberapa kelas, yakni :

1. Kelas Hydrozoa
Hydrozoa merupakan golongan coelenterata yang hidupnya di air laut maupun air tawar yang agak dangkal. Kata Hydozoa berasal dari bahasa yunani, merupakan “hydro” yang artinya air, dan “zoa” yang artinya hewan. Anggotanya dapat hidup soliter (menyendiri) dan dapat juga hidup berkoloni. Umumnya yang hidup soliter bersifat polip (menetap pada satu kawasan), dan yang hidup soliter dapat bersifat polip maupun medusa. Umumnya berukuran 0,5 – 6cm.

Hydrozoa memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli selaku pengindra cahaya dan statosista selaku alat keseimbangan. Sebagian medusa memperlihatkan gerak fototaksis negatif (menjauhi sinar), tetapi ada juga yang fototaksis faktual (mendekati sinar). Contohnya Hydrozoa yakni Obelia, Hydra, dan Physalia.

2. Kelas Scyphozoa
Scyphozoa merupakan golongan coelenterata yang memiliki bentuk mirip mangkuk. Kata Scyphozoa berasal dari bahasa yunani yakni “Scyphos” yang artinya mangkuk, dan “Zoa” yang bermakna binatang. Scyphozoa lebih mayoritas bersifat medusa (hidup bebas) selama siklus hidupnya. Ukuran tubuhnya sekitar 2 – 40 cm. Apabila hewan polip dari kalangan ini bereproduksi secara aseksual, maka dia akan menghasilkan keturunan yang bersifat medusa. Hewan yang paling dimengerti dari kelompok ini merupakan Ubur-Ubur.

3. Kelas Anthozoa
Anthozoa ialah golongan coelenterata yang mempunyai tentakel beraneka warna seperti bunga. Kata Anthozoa berasal dari bahasa yunani, yakni “antho” yang artinya bunga dan “zoa” yang artinya binatang. Anthozoa tidak mempunyai bentuk medusa, beliau hanya ditemukan dalam bentuk polip (hidup menetap pada satu tempat). Hewan ini lazimnya hidup di bahari dangkal secara berkoloni atau soliter (menyendiri). Contoh hewan kelas ini yakni binatang karang.

4. Cubozoa
Dulu, Cobozoa terdapat dalam kelompok Scyphozoa, namun setelah ditemukan perbedaan yang mendasar. Kemudian dijadikan kelas tersendiri. Perbedaan tersebut yaitu Cubozoa mengalami metamorfosis lengkap dari polip sampai ke medusa payung (ytubuh) berbentuk kotak, dan mempunyai lensa mata yang kompleks. Cubozoa merupakan ubur-ubur sejati. Medua mempunyai bentuk lonceng dengan empat sisi yang datar, sehingga ibarat bentuk kubus. Memiliki tinggi lonceng meraih 17 cm dengan jumlah tentakel 4 buah atau empat rumpun yang panjangnya meraih 2 m. Cubozoa mampu berenang cepat secara horisontal dengan penggalan aboral sebagai anteriornya. Habitat Cubozoa di laut tropis dan subtropis dengan makanan utamanya ialah ikan. Sebagian cubozoa mempunyai efek jelek bagi perenang lantaran sengatan nematosistanya bisa mengakibatkan luka yang merepotkan disembukan, hingga menjadikan ajal dalam waktu 3-20 menit. Contohnya pada Chironex fleckeri (sea waspas) di perairan Indo-Pasifik.

Demikian artikel singkat wacana definisi dan ciri ciri lazim serta klasifikasi dari coelenterata, semoga berfaedah!



Referensi :
mesti di isi/search?q=coelenterata-pemahaman-ciri-penjabaran-peranan
harus di isi/search?q=coelenterata-pengertian-ciri-penjabaran-peranan