Selasa, 19 Oktober 2021

Tahapan Pembesaran Ikan Nila Metode Keramba Jaring Apung (Kja)

Keramba Jaring Apung atau yang biasa disigkat dengan KJA merupakan suatu wadah budidaya yang dibatasi oleh jaring den terapung ditengah permukaan air. Biasanya di tengah KJA terdapat saung bambu/kayu beratap seng selaku daerah memberi makan ataupun kawasan tinggal karyawan. Wilayah yang menjadi lokasi penempatan KJA bisa berupa sungai, danau, waduk, dan maritim.


Lokasi dan Bagian- Bagian KJA

Lokasi yang sempurna untuk memasang KJA merupakan perairan yang mempunyai kedalaman sekurang-kurangnya10-20 m. Walaupun kedalaman KJA sendiri cuma sekitar 3-5 m, perairan yang dalam akan menolong sirkulasi air sehingga ikan akan merasa tenteram di KJA alasannya yakni ditebar dengan kepadatan tinggi. Namun, membangun KJA tidak bisa asal membangun. Para pembudidaya mesti menerima izin dari pemerintah lokal dan dihentikan menimbulkan dampak negatif dari perjuangan yang dikerjakan. Setiap unit KJA biasanya terdiri atas empat petak. setiap petak mempunyai dua lapis, yakni lapis pertama dan lapis kedua. biasanya setiap satu unit KJA (empat petak) terdapat jaring yang lebih besar lagi dan dan disebut jaring kolor. KJA mempunyai bebrapa belahan utama, yakni kerangka, pelampung, jembatan (jalan), jangkar, jaring, rumah jaga, dan gudang.

Ukuran Benih dan Padat Tebar

Sebenarnya pembesaran ikan nila di KJA sangat berpeluang dipraktekkan, alasannya ialah pembesaran ikan di KJA berlawanan dengan pembesaran ikan di kolam. Hal ini terkait dengan ukuran benih yang akan ditebar, karena ukuran benih yang ditebar ditentukan oleh ukuran jaring dan ukuran panen yang diharapkan. Jika ingin memperoleh hasil panen dengan bobot ikan 250-300 g/ekor, benih berukuran 50 g/ekor mesti dipelihara selama 3 - 3.5 bulan dengan kepadatan bisa meraih 300 ekor/m2 

Pemberian Pakan

Keramba jaring apung yakni wadah pemeliharaan yang menggunakan jaring sebagai pembatas ikan. jadi, pakan yang diberikan harus dipertimbangkan dengan baik sehingga tidak loss pakan. Karena, pakan yang tidak termakan lazimnya akan jatuh kedasar perairan. Oleh alasannya itu, di jaring kolor diletakan ikan - ikan lain yang hendak menyantap pakan yang tidak terpengaruhi oleh ikan utama. Pemberian pakan dilaksanakan sebanyak 4 - 5 kali/hari sebanyak 1 - 3% dari biomassa.

Pemanenan

Cara memanen ikan nila di KJA relatif paling gampang, karna hanya dengan menawan jaring kesalah satu sudut dan ikan-ikan pun akan berkumpul. Dalam waktu yang sungguh singkat, ikan dengan mudah untuk ditangkap. Ikan yang telah ditangkap kemudian ditimbang dan segera dimasukan kedalam kawasan pengangkutan baik berbentukkantong plastik maupun blong-blong plastik yang lalu diberi hancuran es biar ikan tidak stres dan bisa berthan hidup selama berada didalam perjalanan.

Pemasaran

Berbicara tentang pemasaran ikan nila, bahwasanya secara lazim nyaris serupa dengan ikan air tawar lainnya. Para pembudidaya atau pembesar menjualnya ke para pengepul/tengkulak/middleman, lalu meneruskannya ke para pengecer dan konsumen langsung. Secara biasa , sebagian besar para pelaku usaha nila masih mampu bertahan dari kompetisi pasar lantaran menangani semua segmentasi mulai dari hulu sampai hilir. jadi, mereka membuka holding ground yang mendekati konsumen akhir dan melaksanakan penjualan sendiri. Tentu saja hal ini bisa memotong margin yang cukup besar tanpa harus terbuang ke tengkulak.


Referensi:
Nugroho, Estu. Nila Unggul, 1 . Jakarta : Penebar Swadaya, 2013