Selasa, 12 Oktober 2021

Mengenal Binatang Protozoa Dan Klasifikasi Beberapa Kelasnya

Protozoa berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata merupakan proto yang artinya pertama dan zoan yang artinya binatang. Jadi, protozoa yakni binatang pertama. Protozoa adalah kelompok lain protista eukariotik, mereka merupakan penghuni tempat berair atau lembap, kalau kondisi jadi kering maka dia akan menciptakan cryste (kristal). Kegiatan hidup di laksanakan oleh sel itu sendiri. Di dalam sel terdapat alat-alat yang melaksanakan kegiatan hidup. Alat-alat itu misalnya: inti (nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria. 


Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang terperinci perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya mampu dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai acuan algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kesanggupan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. 

Algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, bisa dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan teladan bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot alasannya ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae alasannya tidak berklorofil, dibedakan dari jamur alasannya adalah bisa bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir sebab tidak bisa membentuk tubuh buah.

Klasifikasi Protozoa Berdasarkan alat geraknya, filum protozoa dibagi menjadi 4 kelas ialah kelas rhizopoda, cilliata, flagellate dan sporozoa. 



1. Rhizopoda Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-kawasan berair, dan sebagian ada yang hidup dalam badan hewan atau insan. Mereka bergerak dengan memakai pseudopodia. Mereka lazimnya menelan kuliner dengan fagositosis. Mereka memperpanjang pseudopodia mereka untuk menelan mangsa. Mereka tidak memiliki ekspresi atau sitostoma. Juga, tidak ada daerah khusus di mana sel fagositosis terjadi. Sumber kuliner dari amuba berlawanan. Beberapa dari mereka memakan bakteri dan protista yang lain. 

Beberapa yang lain memakan materi organik mati. Beberapa juga makan dengan menyerap nutrisi terlarut lewat vesikel. Contoh amoeboid ialah Amoeba proteus, Chaos carolinense (amuba raksasa), Naegleria fowleri (amuba makan-otak), Entamoeba histolytica (parasit usus komensal dan manusia), dan Dictyostelium discoideum (amuba multiseluler). 

2. Flagellata (Mastigophora) Bergerak dengan flagel ( bulu cambuk ) yang dipakai juga selaku alat indera dan alat bantú intuk menangkap kuliner. Dapat dibedakan menjadi dua, yakni: 

Fitoflagellata. Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya: Noctiluca milliaris, Volvox globator, Zooflagellata, Euglena viridis 
Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas). Contohnya: Trypanosoma gambiens, Leishmania. 

3. Ciliata (Ciliophora) Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada sebuah fase hidupnya, yang digunakan selaku alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia pendek dari flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yakni makronukleus (inti besar) yang mengontrol funsihidup sehari-hari dengan cara mensintesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun air tawar. Contoh: Stentor, Paraemecium caudatiun, Didinium, Vorticella, Balantidium coli. 

4. Sporozoa Tidak memiliki alat gerak khusus, mengahasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembangbiakannya. Sporozoid mempunyai organel – organel kompleks pada salah satu ujung selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hospes parasit pada insan dan hewan. Contoh: Plasmodium sp. 

Ciri-ciri protozoa selaku binatang yakni gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berganti-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan yakni ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang bisa berganti-ubah. Perkembang biakan amuba dan kuman yang umum dilakukan yakni dengan membelah diri. Dalam kondisi yang cocok mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau materi inti menjadi dua. Kemudian disertai dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bab tengah sitoplasma menggenting disertai dengan pemisahan sitoplasma. 

Akhirnya setelah sitoplasma sudah betul-betul terpisah, maka terbentuknya dua sel gres yang masing-masing mempunyai inti gres dan sitoplasma yang gres pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, contohnya udara terlalu masbodoh atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentuk kista. Didalam kista amuba mampu membelah menjadi amubaamuba gres yang lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba gres tadi mampu keluar. Selanjudnya amuba ini akan berkembang setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula. Reproduksi Protozoa secara aseksual (ameba dan flagelata penginfeksi insan. 

Reproduksi aseksual biasa ialah pembelahan biner). Sebagian lagi Protozoa melaksanakan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi. Pembelahan longitudinal dan transversal masing-masing terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni yakni pembelahan aseksual dan terjadi di dalam sel dan terlepas menciptakan 2 anakan. Endodiogeni terjadi pada Toxoplasma. 

Pada apicomplexa pembelahan aseksual disebut schizogoni. Schizogoni yakni pembelahan nukleus menjadi beberapa anakan disertai pembelahan sitoplasma, sehingga menghasikanmerozit bernukleus tunggal kecil. Pada Palsmodium, Toxoplasma dan apicompexa yang lain siklus seksual meliputi produksi gamet, fertilisasi gamet menciptakan zigot, kistasisasi zigot menjadi oosit, dan pembentukan sporozoit dalam oosit. Beberapa protozoa memiliki siklus hidup kompleks dan membutuhkan 2 inang berlawanan dan beberapa protozoa cuma melibatkan 1 inang untuk menyelesaikan siklus hidupnya.

Protozoa hidup hampir dimana saja, di banyak sekali perairan, tawar maupun laut. Lahan lembap, danau, sungai dan pastinya maritim, mengandung banyak protozoa. tanah dan sedimen lembap juga merupakan habitat opsi bagi beberapa protozoa. Dua pola hidup protozoa yang paling terkenal adal planktonik dan sesil. Protozoa planktonik mengapung di permukaan perairan yang terkena sinar matahari. Utamanya, protozoa mengkonsumsi basil tetapi beberapa mengandung simbion alga fotosintesis dan dapat bikin makanannya sendiri. 

Sesil memiliki arti menempel, jadi protozoa sesil melekatkan dirinya terhadap daun, tumbuhan, kerikil, batu dan kayu tenggelam, dimana terdapat pemikiran yang cukup untuk menghantarkan makanan eksklusif ke mulutnya. Beberapa bahkan menempel pada ikan, kura-kura, atau benda apa saja yang mampu bergerak di bawah air. Protozoa sesil melekat dengan organel lengket khusus.

Kebanyakan protozoa sesil, ibarat stentor dan vorticella, mempunyai tangkai dengan badan utama dan mulut di bab atas. Tangkai ini bisa memanjang untuk menerima masakan dan sewaktu ada ancaman ancaman, tangkai ini mampu ditarik dengan sungguh cepat. Protozoa memerlukan basil selaku kuliner dan air untuk bergerak, jadi kelembapan memainkan peran penting dalam menentukan spesies protozoa apa yang ada dan mampu hidup di suatu lingkungan. Pada lingkungan yang kurang menguntungkan (umpamanya dikala kekeringan), Protozoa jenis tertentu mampu bertahan hidup dengan cara bermetamorfosis kista. 

Kista merupakan sel tidak aktif dan mempunyai dinding yang tebal berbentukkapsul polisakarida. Bila keadaan lingkungan membaik, kista akan berubah menjadi sel Protozoa yang aktif kembali. Beberapa protozoa merupakan parasit. Yang kita ketahui, protozoa berparasit pada diri dan ternak kita. Anggota dari filum Sporozoa menyebabkan penyakit tidur atau sleeping sickness (Trypanosoma) dan malaria (Plasmodium falciparum), keduanya menyerang sel darah merah. Cryptosporidium merusak sel usus. Pada filum Flagella, Giardia berparasit di usus. Entamoeba histolytica menyerang sel usus dan sel hati. Banyak protozoa lain yang berparasit di mamalia, marsupial, burung, reptil, dan serangga.

Didalam ekosistemnya, protozoa memainkan beberapa peran. Kebanyakan ialah selaku predator yang menyantap prokaryot, kuman, algae dan jamur. Ciliata plankton seperti paramecia, merupakan konsumen alga di tata cara danau dan laut. Beberapa protozoa merupakan autotrof, alasannya yaitu mengandung alga fotosintesis seperti Chlorella di dalamnya. Beberapa jenis protozoa menunjukan kesanggupan adaptif dan kelonggaran dikala mencari makan. Mereka bisa berganti dari autotrof menjadi heterotrof sesuai dengan kebutuhan. Mereka disebut selaku mixotrof, umpamanya yakni Euglena.

Protozoa merupakan masakan penting bagi invertebrata kecil dan besar. Filter feeder menyerupai kerang ialah sangat bergantung pada protozoa plankton. Dapat dikatakan protozoa ialah jembatan trofik yang mentransfer nutrisi dan energi dari bakteria dan alga ke dalam rantai kuliner. Salah satu peran penting pada protozoa tanah, yakni menciptakan nitrogen tersedia untuk alga, tumbuhan, dan organisme tanah lain. 

Bakteri yang dikonsumsi protozoa mengandung nitrogen lebih dari yang dibutuhkannya, jadi protozoa mensekresikan kelebihan nitrogennya selaku ammonia. Proses ini disebut mineralisasi, dan mempunyai kepentingan besar pada kesuburan tanah.

Didalam ekosistemnya, protozoa memainkan beberapa peran. Kebanyakan ialah sebagai predator yang memakan prokaryot, bakteri, algae dan jamur. Peranan yang lain yakni selaku aba-aba dalam penelusuran sumber daya minyak, gas alam, dan mineral, sumber makanan ikan, dll. Peran protozoa yang merugikan insan, yaitu mengakibatkan penyakit salah satunya yakni penyakit disentri.

Sumber Referensi : Academia.edu, "Makalah Planktonologi Rotifera dan Protozoa".

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)