Penangkapan ikan yaitu kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam kondisi dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, memuat , menyimpan, mendinginkan, menanggulangi, mengolah, dan/ atau mengawetkannya. Penangkapan ikan juga merupakan aktivitas memproduksi ikan dengan menangkap dari perairan di daratan mirip sungai, danau, waduk dan rawa serta perairan laut. Beberapa jenis alat tangkap ikan biasanya sudah digunakan untuk menangkap ikan, Berikut ini berbagai jenis alat tangkap ikan yang biasa dipakai oleh penduduk Indonesia.
Pukat Udanng
Pukat udang atau lazimjuga disebut pukat macan yaitu jaring yang berupa kantong yang ditarik oleh satu atau dua kapal, bisa lewat samping atau belakang (Gambar 1). Alat ini merupakan alat yang efektif tetapi tidak pilih-pilih sehingga bisa menghancurkan semua yang dilewatinya. Oleh karena itu kecenderungan alat tangkap ini mampu menjurus ke alat tangkap yang destruktif. Aturan-hukum yang diberlakukan pada pengoperasian alat ini relatif sudah mencukupi, tetapi pada prakteknya acap kali dijumpai penyimpangan-penyimpangan yang pada balasannya mampu merugikan semua pihak. Tujuan utama pukat udang merupakan untuk menangkap udang dan juga ikan perairan dasar (demersal fish)
Alat ini mempunyai cirri-ciri selaku berikut ;
Berbentuk kerucut
Terdiri atas dua lemnbar sayap (wing) yang dihubungkan dengan tali penarik atau warp, tubuh (body), by-catch excluder device (BED) dan kantong
Pukat Kantong
Pukat kantong ialah jenis jaring menangkap ikan berbentuuk kerucut yang berisikan kantong atau bag, tubuh(body), dua lembar sayap (wing) yang dipasang pada kedua sisi verbal jaring, dan tali penarik (warp). Alat ini tergolong tradisional, tidak merusak lingkungan, dan ukurannya mesh sizenya relatif kecil. Pukat kantong terdiri atas payang, dogol, dan pukat pantai. Pukat kantong mampu dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Pukat Cincin (purse seine)
Pukat cincin ialah jaringan yang terbentuk empat persegi panjang, dilengkapi tali kerut yang bercincin yang diikatkan pada penggalan bawah jaring sehingga membentuk kerut dan seperti mangkuk (Gambar 3). Alat penangkap ini ditunjukan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan (pelagic fish). Alat tangkap ini tergolong efektif kepada target spesies dan kecenderungan tidak destruktif.
Jaring Insang
Jaring insang yakni jaring berupa empat persegi panjang, mata jaring berskala sama dilengkapi dengan pelampung pada bagian atas dan pemberat pada bab bawah jarring (Gambar 4). Dioperasikan dengan tujuan menghadang ruaya gerombolan ikan oleh nelayan secara pasif dengan ukuran mesh size. Alat penangkap ini berisikan tingting (piece) dengan ukuran mata jaring, panjang, dan lebar yang beragam.
Dalam operasi biasanya terdiri dari beberapa tinting jaring yang digabung menjadi satu unit jaring yang panjang, dioperasikan dengan dihanyutkan, dipasang secara menetap pada suatu perairan dengan cara dilingkarkan atau menyapu dasar perairan. Contohnya jaring insang hanyut (drift gillnet), jaring insang tetap(set gillnet), jaring insang lingkar (encircling gillnet), jaring insang klitik (shrimp gillnet), dan trammel net.
Jaring Angkat
Jaring angkat yakni sebuah alat pengkapan yang cara pengoperasiannya dilakukan dengan menurunkan dan mengangkatnya secara vertikal. Alat ini yang dibuat dari nilon yang mirip kelambu, ukuran mata jaringnya relatif kecil merupakan 0,5 cm. Bentuk alat ini menyerupai kotak (Gambar 5), dalam pengoperasiannya bisa memakai lampu atau umpan sebagai daya tarik ikan. Jaring ini dioperasikan dari perahu, rakit, bangunan tetap atau dengan tangan manusia.
Alat tangkap ini mempunyai ukuran mesh size yang sungguh kecil dan efektif untuk menangkap jenis ikan pelagis kecil. Kecenderungan jaring angkat bersifat destruktif dan tidak pilih-pilih. Contoh jaring angkat yakni skema bahtera atau rakit (boat / raft lift net), bagan tancap (bamboo platform lift net), dan serok (scoop net).
Pancing
Pancing yaitu salah satu alat penangkap yang terdiri dari dua komponen utama, merupakan : tali (line) dan mata pancing (hook). Jumlah mata pancing bertentangan-beda, ialah mata pancing tunggal, ganda, bahkan hingga ribuan (Gambar 6). Prinsip alat tangkap ini merangsang ikan dengan umpan alam atau produksi yang dikaitkan pada mata pancingnya.
Alat ini pada dasarnya terdiri dari dua unsur utama yakni tali dan mata pancing. Namun, sesuai dengan jenisnya mampu dilengkapi pula kepingan lain seperti : tangkai (pole), pemberat (sinker), pelampung (float), dan kili-kili (swivel). Cara pengoperasiannya bisa di pasang menetap pada sebuah perairan, ditarik dari belakang perahu/kapal yang sedang dalam kondisi berlangsung, dihanyutkan, maupun eksklusif diulur dengan tangan. Alat ini cenderung tidak destruktif dan sangat pilih-pilih. Pancing dibedakan atas rawai tuna, rawai hanyut, rawai tetap, pancing tonda, dan lain-lain.
Perangkap
Perangkap yakni salah satu alat penangkap yang bersifat statis, lazimnya berupa kurungan, berupa jebakan dimana ikan akan gampang masuk tanpa adanya paksaan dan sukar keluar lantaran dihalangi dengan banyak sekali cara. Bahan yang digunakan untuk membuat perangkap : bamboo, rotan, kawat, jaring, tanah liat, plastic, dan sebagainya.
Pengoperasian alat ini dilaksanakan di dasar perairan, di permukaan perairan, di sungai daerah arus berpengaruh, dan di tempat pasang surut. Alat ini condong selektif karena ikan terperangkap di dalamnya. Meskipun cenderung tidak destruktif, namun untuk jermal (stow net) maka pengaturan mesh size jaringannya dan juga lokasi pemasangannya harus sesuai. Contoh perangkap merupakan sero (guiding barrier), jermal (stow net), bubu (portable trap) dan perangkap lain.
Pengumpul Kerang dan Rumput Laut
Alat pengumpul kerang dan rumput maritim pada umumnya di rancangan dengan pengoperasian yang sederhana dan pengusahaannya dilaksanakan dengan skala yang kecil. Alat ini pilih-pilih dan tidak destruktif alasannya ditujukan untuk menangkap sasaran mirip kerang-kerangan. Contoh pengumpul kerang yakni garuk (rake), cengkeraman, dan ladung kima. Sedangkan, contoh pengumpul rumput maritim berupa alat sederhana berupa galah yang ujungnya bercabang. Akan tetapi, alat ini menghancurkan habitat lingkungan perairan jikalau tidak dijalankan sesuai mekanisme. Gambar 8 di bawah ni merupakan jenis salah satu alat yang tergolong kolektorkerang dan rumput maritim.
Pukat Ikan Karang (muro-ami)
Pukat ikan karang (muro-ami) ialah suatu alat penangkapan yang dibuat dari jaring, yang berisikan sayap dan kantong yang dalam pengoperasiannya dilakukan penggiringan ikan-ikan yang hendak ditangkap supaya masuk ke bagian kantong yang sudah dipasang apalagi dulu. Alat ini cenderung tidak destruktif dan tidak merusak ekosistem, alasannya ialah metode pengoperasiannya yang tidak sampai merusak karang. Penggunaan alat ini dijalankan oleh beberapa nelayan dengan berenang, mengejutkan ikan-ikan karang sambil menenteng alat penggiring. Dinamakan pukat ikan karang lantaran tujuan khususnya yakni menangkap jenis-jenis ikan karang.
Alat Penangkap Lainnya
Selain alat-alat penangkap yang sudah diuraikan, masih banyak jenis alat tangkap penting yang lain yang terkelompok sendiri dan perlu dimengerti, antara lain : jala, tombak, senapan, panah, dan harpun tangan.
Jala merupakan alat penangkap yang berupa seperti kerucut dan terdiri dari badan jaring (kantong), pemberat yang dipasang mengelilingi lisan dan tali yang diikatkan pada bagian ujung jaring agar tidak terlepas pada waktu dioperasikan. Tujuan utamanya untuk mengurung ikan dan udang dari atas dngan cara menebarkan alat tersebut.
Tombak yakni alat penangkap yang terdiri dari batang (kayu, bambu) dengan ujungnya berkait balik (mata tombak) dan tali penarik yang diikatkan pada mata tombak. Tali penariknya dipegang oleh nelayan lalu sesudah tombak tentang sasaran tali tersebut ditarik untuk mengambil hasil tangkapan.
Senapan merupakan alat penangkap yang berisikan anak panah dan tangkai senapan. Penangkapan dengan senapan lazimnya dijalankan dengan cara melakukan penyelaman pada perairan karang. Untuk penangkapan dengan panah biasa, umumnya dilakukan bersahabat pantai atau perairan dangkal.
Harpun Tangan yaitu alat penangkap yang terdiri dari tombak dan tali panjang yang diikatkan pada mata tombak. Harpun tangan ini ditujukan untuk menangkap paus, dimana tombak pribadi dilemparkan dengan tangan kearah sasaran (paus) dari atas perahu.
Kecenderungan alat tangkap yang relatif sederhana ini tidak destruktif dan sungguh selektif alasannya ditujukan untuk menangkap suatu spesies. Tetapi alat ini dapat merusak habitat bila disalahgunakan.