Bahan baku pengerjaan pakan ikan dibagi menjadi 2 kalangan, ialah materi baku nabati dan materi baku hewani. Banyak sekali materi baku nabati yang mampu diberikan kepada ikan, bahan baku nabati inilah yang membuat harga pakan menjadi dapat ditekan. Dari sekian banyak materi baku nabati, 70 – 75% ialah biji-bijian dan hasil olahannya, 15 – 25% limbah industri kuliner, dan sisanya hijauan sebagaimana layaknya materi pakan yang berasal dari biji-bijian, materi pakan nabati ini sebagian besar ialah sumber energi yang anggun, namun alasannya asalnya dari tumbuhan, kadar serat kasarnya tinggi. Sebagai sumber vitamin, beberapa materi berupa bijian atau lahannya tidaklah mengecewakan.
Bahan Hewani
a) Tepung Ikan
Berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak disantap oleh manusia, atau sisa pengolahan industri masakan ikan, sehingga kandungan nutrisinya beragam, namun kebanyakan berkisar antara 60 – 70%. Tepung ikan merupakan penyedia lysin dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada pada umumnya materi baku nabati. Mineral kalsium dan fosfornya pun sangat tinggi, dan alasannya ialah berbagai kelebihan inilah maka harga tepung ikan menjadi mahal.
b) Tepung Rebon dan Benawa
Rebon ialah sejenis udang kecil yang merupakan materi baku pembuatan terasi. Benawa yaitu anak kepiting bahari. Rebon dan Benawa muncul pada permulaan demam isu hujan di sekitar muara sungai, mengerumuni benda yang terapung.
c) Tepung Kepala Udang
Bahan yang dipakai yaitu kepala udang, limbah pada proses pengolahan udang untuk ekspor.
d) Tepung Darah
Merupakan limbah dari rumah potong binatang, yang banyak digunakan oleh pabrik pakan, alasannya protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas “religius” dan “imbas kesehatan”. Baik buruknya tepung darah yang dipakai selaku materi baku dari sisi kesehatan, tergantung pada bagaimana materi itu diperoleh dari rumah potong binatang. Bila berasal dari penampungan yang bercampur kotoran, pasti materi ini tidak layak digunakan, namun jikalau berasal dari penampungan yang higienis, maka tepung ini memenuhi syarat sebagai materi baku pakan.
e) Silase Ikan
Silase merupakan hasil olahan cair dari bahan baku asal ikan/limbahnya.
f) Tepung Bulu Ayam dan Tepung Tulang
Tepung bulu diperoleh dengan merebus bulu unggas dalam wadah tertutup dengan tekanan 3,2 atmosfer selama 45 menit dan dikembalikan lagi pada tekanan wajar , sesudah itu dikeringkan pada temperatur 60oC dan digiling hingga halus. Tepung bulu mempunyai energi metabolis 2354 kal/kg dan asam amino tersedia sebesar 65% dan penggunaannya maksimal 10%.dan Berasal dari tulang-tulang dengan sedikit daging yang melekat, lalu dikeringkan dan digiling, di pasaran umumdisebut tepung tulang. Bahan ini mampu digunakan antara 2,5 – 10% dalam formula pakan dan lebih bersifat selaku pendamping tepung ikan. Bila digunakan berlebihan, tentu tidak menguntungkan sebab kalsium akan terlampau banyak sehingga menurunkan selera makan.
g). Tepung Bekicot
Merupakan materi daging bekicot mentah dan daging bekicot rebus.
h) Tepung Cacing Tanah
Cacing tanah bisa menggantikan tepung ikan dan mampu diternak secara masal.
i). Limbah Unit Penetasan Ayam
Dalam penetasan telur ayam ras, ada telur-telur yang tidak bertunas atau bertunas namun mati, yang lazimnya menjadi limbah. Limbah unit penetasan ini akan berguna sekali untuk masakan unggas dan ikan.
Bahan Nabati
a) Dedak
Bahan dedak padi ada dua, merupakan dedak halus (katul) dan dedak agresif. Dedak yang paling baik merupakan dedak halus yang didapat dari proses penyosohan beras.
b) Dedak Gandum
Bahan: hasil samping perusahaan tepung terigu.
c) Jagung
Terdapat 2 jenis, yaitu: (1) Jagung kuning, mengandung protein dan energi tinggi, daya lekatnya rendah; (2) Jagung putih, mengandung protein dan enrgi rendah, daya lekatnya tinggi. Sukar dicerna ikan, sehingga jarang digunakan.
d) Cantel/Sorgum
Berwarna merah, putih, kecoklatan. Warna putih lebih banyak digunakan. Mempunyai zat tanin yang mampu menghalangi pertumbuhan, sehingga mesti ditambah metionin/penyosohan yang lebih baik
e) Tepung Terigu
Berasal dari biji gandum, berfungsi sebagai materi perekat
f) Tepung Kedele
Keuntungan: mengandung lisin asam amino essensial yang paling essensial dan aroma masakan lebih sedap, penggunaannya ± 10%. Kekurangan: mengandung zat yang dapat menghalangi enzim tripsin, mampu dikendalikan dengan cara memasak
g) Tepung Ampas Tahu
Ampas tahu adalah salah satu materi yang dapat dipakai selaku materi penyusun ransum. Sampai ketika ini ampas tahu cukup gampang didapat dengan harga ramah ongkos, bahkan bisa didapat dengan cara cuma-hanya. Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu mampu dipakai sebagai sumber protein. Mengingat kandungan protein dan lemak pada ampas tahu yang cukup tinggi. Tetapi kandungan tersebut berlawanan tiap tempat dan cara pemprosesannya. Terdapat laporan bahwa kandungan ampas tahu yakni protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sungguh memungkinkan ampas tahu mampu dimasak menjadi bahan kuliner ternak.
h) Tepung Bungkil Kacang Tanah
Bungkil kacang tanah yakni ampas pengolahan minyak kacang. Kelemahannya: bisa menyebabkan penyakit kurang vitamin, dengan tanda-tanda sirip tidak wajar dan mampu dicegah dengan menghalangi penggunaannya.
i) Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa adalah ampas dari proses pengerjaan minyak kelapa. Sebagai bahan ramuan mampu dipakai hingga 20%.
j) Biji Kapuk/Randu
Bahan: bungkil kapuk yang telah diambil minyaknya. Kelemahannya: Mengandung zat siklo-propenoid yang bersifat racun bius.
k) Biji Kapas
Bahan: bungkil dari pengerjaan minyak. Kelemahannya: mengandung zat gosipol yang bersifat selaku racun, merupakan menghancurkan hati dan perdarahan/pembengkakan jaringan tubuh. Untuk penggunaannya mesti diolah dahulu
l) Tepung Daun Turi
Kelemahannya: mengandung senyawa beracun : asam biru (HCN), lusein dan alkoloid-alkoloid yang lain
m) Tepung Daun Lamtoro
Kelemahannya: mengandung mimosin, dalam pemakaiannya < 5% saja.
n) Tepung Daun Ketela Pohon
Kelemahannya: racun HCN/asam biru.
o) Isi Perut Besar Hewan Memamah biak
Bahan: dari rumah pemotongan ternak. Cara pembuatan: dikeringkan, digiling hingga menjadi tepung
Bahan Tambahan
a) Vitamin dan Mineral
Dikemas dalam bentuk premiks (premix). Yang mengandung vitamin, mineral dan asam-asam amino tertentu. Contoh-pola merek jualan :
- Top mix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), 2 asam amino essensial (metionin dan lisin) dan 6 mineral (Mn, Fe, J, Zn, Co dan Cu), serta antioksidan (BHT)
- Rhodiamix: mengandung 12 macam vitamin (A, D, E, K, B kompleks), asam amino essensia metionin, dan 8 mineral (Mg, Fe, Mo, Ca, J, Zn, Co dan Cu), serta antioksidan.
- Mineral B12: mengandung tepung tulang, CaCO3, FeSO4, MnSO4, KI, CuSO4, dan ZnCO3, serta vitamin B12 (sianokobalamin).
- Merek lain: Aquamix, Rajamix U, Pfizer Premix A, Pfizer Premix B.
b) Garam Dapur (NaCl)
Fungsinya sebagai materi pelezat (gurih), menghalangi terjadinya proses pembersihan zat-zat lain yang terdapat dalam ramuan makanan ikan. Penggunaannya cukup 2%.
c) Bahan Perekat
Contoh materi perekat: mudah-mudahan-agar, gelatin, tepung terigu, tepung sagu. Yang paling baik yaitu tepung kanji dan tapioka. Penggunaannya cukup 10%.
d) Antioksidan
Bahan berupa fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikulin (1,2dihydro-6-etoksi-2,2,4 trimethyquinoline), BHT (butylated hydroxytoluena), dan BHA (butylated hydroxyanisole). Penggunaannya: etoksikulin 150 ppm, BHT dan BHA 200 ppm.
e) Ragi dan Ampas Bir
Ragi yaitu sejenis cendawan yang bisa mengganti karbohidrat menjadi alkohol dan CO2. Macam ragi: ragi tape, ragi roti, dan bir. Ampas bir merupakan limbah pengolahan bir. Penggunaannya: ampas bir berair 3-6% dan kering 10%.
Sekian artiket singkat wacana materi materi dasar yang biasa digunakan untuk membuat pakan ikan, mudah-mudahan berguna dan bermanfaat !!!