Kamis, 14 Oktober 2021

Mengenal Lingkungan Estuaria, Kawasan Nursery Ground (Pembesaran) Bagi Berjuta Ikan

Estuaria yaitu bab dari lingkungan perairan yang ialah percampuran antara air maritim dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar yang lain (terusan air tawar dan genangan air tawar). Lingkungan estuari merupakan peralihan antara darat dan laut yang sungguh di pengaruhi oleh pasang surut, seperti halnya pantai, tetapi lazimnya terlindung dari efek gelombang laut.

Lingkungan estuary lazimnya merupakan pantai tertutup atau semi terbuka ataupun terlindung oleh pulau-pulau kecil, terumbu karang dan bahkan gundukan pasir dan tanah liat. Kita mungkin sering melihat hamparan daratan yang luas pada tempat dekat muara sungai saat surut. Itu merupakan salah satu dari sekian banyak tipe estuary yang ada. Tidak terlalu sukar untuk memilah atau menetukan batas lingkungan estuary dalam sebuah daerah tertentu. Hanya dengan melihat sumber air tawar yang ada di sekeliling pantai dan juga dengan mengukur salinitas perairan tersebut. Karena perairan estuary mempunyai Salinitas yang lebih rendah dari lautan dan lebih tinggi dari air tawar. Kisarannya antara 5 – 25 ppm. Sebagai lingkungan perairan yang mempunyai kisaran salinitas yang cukup lebar, estuary menyimpan berjuta keunikan yang khas. 

Hewan-binatang yang hidup pada lingkungan perairan ini merupakan binatang yang dapat mengikuti kondisi dengan kisaran salinitas tersebut. Dan yang terpenting yaitu lingkungan perairan estuary merupakan lingkungan yang sangat kaya akan nutrient yang menjadi unsure terpenting bagi perkembangan phytoplankton. Inilah sebenarnya kunci dari keunikan lingkungan estuary. Sebagai tempat yang sungguh kaya akan kepingan hara.

Mengingat bahwa kawasan yang sungguh kaya akan penggalan hara (nutrient) estuary di kenal dengan ungkapan daerah pembesaran (nursery ground) bagi berjuta ikan, invertebrate (Crustacean, Bivalve, Echinodermata, annelida dan masih banyak lagi golongan infauna) maka hal ini sungguh perlu dipelajari.

Kolom air di estuaria ialah habitat untuk plankton (fitoplankton dan zooplankton), neuston (organisme setingkat plankton yang hidup di lapisan permukaan air) dan nekton (organisme makro yang dapat bergerak aktif). Di dasar estuaria hidup banyak sekali jenis organisme baik mikro maupun makro yang disebut bentos. Setiap golongan organisme dalam habitanya melaksanakan fungsi biologis masing-masing, umpamanya fitoplankton sebagai produser melaksanakan acara bikinan lewat proses fotosintesa, basil melaksanakan perombakan materi organik (organisme mati) menjadi nutrien yang bisa dimanfaatkan oleh produser dalam proses fotosintesa. Dalam satu golongan organisme (contohnya plankton atau bentos) maupun antar kelompok organisme (contohnya antara plankton dan bentos_ terjalin suatu hubungan tropik (makan-mengkonsumsi) satu sama lain, sehingga membentuk sautu kekerabatan jaringan kuliner.

Rantai Makanan di Estuaria

Rantai masakan yakni perpindahan energi kuliner dari sumber daya tumbuhan lewat seri organisme atau lewat jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang selaku panas, alasannya itu langkah-langkah dalam rantai masakan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, makin pendek rantai masakan semakin besar pula energi yang tersedia.

Pada ekosistem estuaria dimengerti 3 (tiga ) tipe rantai makanan yang didefinisikan berdasarkan bentuk kuliner atau bagaimana masakan tersebut dimakan : grazing, detritus dan osmotik. Fauna diestuaria, mirip udang, kepiting, kerang, ikan, dan banyak sekali jenis cacing berproduksi dan saling terkait lewat suatu rantai dan jaring masakan yang kompleks (Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain aneka macam cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata bahari dan ikan laut yang mengakibatkan estuari selaku tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga ialah wilayah mencari makan bagi vertebrata semi air, yakni unggas air.

Ada dua tipe dasar rantai masakan:

1. Rantai masakan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan-herbivora-carnivora.
2. Rantai kuliner sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan sisa) predator.

Suatu rantai yaitu sebuah teladan yang kompleks saling terhubung, rantai makanan di dalam suatu komunitas yang kompleks antar komunitas, selain daripada itu, suatu rantai kuliner ialah suatu kelompok organismE yang melibatkan perpindahan energi dari sumber khususnya (yakni., cahaya matahari, phytoplankton, zooplankton, larval ikan, kecil ikan, ikan besar, binatang menyusui). Jenis dan kombinasi rantai masakan yakni sama banyak mirip jenis/spesies di antara mereka dan tempat kediaman yang mendukung mereka. Selanjutnya, rantai kuliner dianalisa didasarkan pada pengertian bagaimana rantai masakan tersebut memperbaiki prosedur pembentukannya. Ini dapat lebih lanjut dianalisa lantaran bagaimanapun jenis tunggal boleh menduduki lebih dari satu tingkatan trophic di dalam suatu rantai masakan.

Sebagai lingkungan perairan yang mempunyai kisaran salinitas yang cukup lebar, estuary menyimpan berjuta keunikan yang khas. Hewan-hewan yang hidup pada lingkungan perairan ini ialah binatang yang dapat beradaptasi dengan kisaran salinitas tersebut. Dan yang paling penting yakni lingkungan perairan estuary merupakan lingkungan yang sungguh kaya akan nutrient yang menjadi unsure terpenting bagi pertumbuhan phytoplankton. Inilah bahwasanya kunci dari keunikan lingkungan estuary. Sebagai wilayah yang sungguh kaya akan kepingan hara (nutrient) estuary di kenal dengan sebutan daerah pembesaran (nursery ground) bagi berjuta ikan, invertebrate (Crustacean, Bivalve, Echinodermata, annelida dan masih banyak lagi golongan infauna). Tidak jarang ratusan jenis ikan-ikan hemat penting seperti siganus, baronang, sunu dan masih banyak lagi menjadikan wilayah estuari selaku tempat pemijahan dan pembesaran.

Pada tempat-tempat subtripic hingga daerah cuek, fungsi estuary bukan hanya sebagai tempat pembesaran bagi berjuta hewan penting, bahkan menjadi titik wilayah ruaya bagi jutaan jenis burung pantai. Kawasan estuary di gunakan sebagai tempat istrahat bagi perjalanan panjang jutaan burung dalam ruayanya mencari tempat yang ideal untuk perkembanganya. Disamping itu juga di gunakan oleh sebagian besar mamalia dan binatang-binatang yang lain untuk mencari makan.

Jumlah spesies organisme yang mendiami estuaria jauh lebih minim bila ketimbang organisme yang hidup di perairan tawar dan laut. Sedikitnya jumlah spesies ini khususnya disebabkan oleh fluktuasi kondisi lingkungan, sehingga cuma spesies yang mempunyai kekhususan fisiologis yang bisa bertahan hidup di estuaria. Selain miskin dalam jumlah spesies fauna, estuaria juga miskin akan tumbuhan.

Referensi Sumber; Makalah "Ekologi Perairan Estuaria" ismarsuki.blogspot.com

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)