Rabu, 13 Oktober 2021

Mengenal Spirulina Sp, Golongan Alga Hijau Berkhasiat Selaku Pakan Alami Ikan

Cyanophyta (alga biru-hijau) sejak lama disebut algae, lantaran mirip dengan algae lainnya dalam hal habitat dan cara fotosintesisnya. Meskipun demikian, cyanophyta yaitu prokariota dan demikian jauh lebih akrab kerabatnya dengan basil dan algae lainnya yang bersifat eukariotik. Cyanophyta merupakan kalangan yang beranggotakan 1.500 jenis dengan ciri khususnya hijau kebiru-biruan. Cyanophyta terbungkus dalam dinding peptidoglikan yang dikelilingi selubung berlendir/bergetah. Pengikatan nitrogen yang dilakukannya terjadi didalam heterasista, yaitu sel tak berwarna yang berserakan diantara sel-sel fotosintetiknya. 


Selain heteroksista ada juga bab spora yang membengkak berisi cadangan masakan yang disebut akinet. Walaupun cyanophyta berfotosintesis dan bersifat prokariotik, namun sangat erat dengan basil fotosintetik terutama kandungan klorofilnya lebih mayoritas. Anggota cyanophyta pada umumnya didapati pada perairan tawar dan tempat-daerah lembab. Selain itu jga mampu hidup pada air panas dengan suhu meraih 85° C. Suhu ini nyaris merupakan batas atas bagi kehidupan untuk hidup dalam keadaan aktif. Sejumlah jenis bisa hidup dalam air tercemar dan bisa dijadikan selaku indikator adanya polusi organik. 

Ganggang biru merupakan ganggang bersel tunggal atau berupa benang dengan struktur tubuh yang masih sederhana. Warnanya biru kehijauan dan merupakan organisme autrotrof. Dinding selnya mengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa, yang kadang-kadang berbentuklender, oleh alasannya itu ganggang ini juga dinamakan ganggang lender (Myxophyceae). Pada bab pinggir plasmanya terkandung zat warna klorofil a, karotenoid, dan dua macam kromaprotein yang larut dalam air yakni fikosianin yang berwarna biru dan fikoeritrin yang berwarna merah. Ganggang biru biasanya tidak bergerak. Diantara jenis-jenis yang berbentuk benang mampu menyelenggarakan gerakan merayap yang meluncur pada ganjal yang basah. Cyanophyceae dibedakan dalam tiga bangsa yakni bangsa Chroococcales, Chamaesiphonales, dan Hormogonales

Klasifikasi Spirulina sp 

Divisi : Cyanophyta 
Kelas : Cyanophyceae 
Ordo : Oscillatoriales 
Sub Ordo : Oscillatorianeae 
Famili : Oscillatoriacea 
Genus : Spirulina 
Spesies : Spirulina sp. 

Spirulina sp. merupakan mikro alga yang menyebar secara luas di alam dan mampu didapatkan di aneka macam tipe lingkungan, baik di perairan payau, laut dan tawar. Spirulina sp berwarna hijau kebiruan, sel membentuk filament terpilin mirip spiral (helig) sehinggga disebut alga hijau biru berfilamen. Filamen sel-sel spirulina berawal dari sel-sel muda yang membelah pada sisi luar sumbu utama filamen, sehingga terbentuk satu filament yang berisi beberapa sel yang ialah satu rangkaian. Rangkaian sel tersebut disebut trikom. Spirulina sp bisa bergerak sepanjang garis tengahnya dengan cara menggelinding. Bentuk tubuh Spirulina platensis yang menyerupai benang 8 merupakan rangkaian sel yang berupa silindris dengan dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 mikrometer.

Morfologi Spirulina sp 
Spirulina sp merupakan mikroorganisme autotrof berwarna hijau kebiruan, dengan sel berkoloni membentuk filament terpiin menyerupai spiral (helix), sehingga disebut alga hijau — biru berfilamen. Menurut Cifferi (1983) diameter trikom untuk ukuran jenis kecil berkisar antan 1-3 pm dan 3-12 jam untuk ukuran jenis besar. Ukuran trikom yang berlainan-beda tidak mampu dipertahankan kalau kondisi lingkungannya tidak sesuai dengan kondisi alamiali Bentuk spiral trikom dan Spirulina sp ini cuma dapat dipertahankan path medium cair, sedangkan pada media padat akan memendek secan perlahan tergantung kandungan air pada permukaan. Spirulina sp merupakan mikroalga mufti seluler, terdini dan sel-sel silindris yang membentuk koloni Koloni tersebut merupakan hasil pembelahan sel secara berulang-ulang pada bidang tunggal dan membentuk rantai yang disebut trikom. Trikom tersebut dapat berlekatan satu dengan yang lainnya, dengan penghubung berupa selubung gelatin yang mengelilinginya. Trikom dan selubung yang mengelilinginya disebut filament. 

Dinding sel Spirulina sp terdiri dan beberapa lapisan yaitu mukopolimer. Komponen pektin dan dibagian luarnya terdapat lapisan lendir yang terbuat dan polisakanida dan tidak mengandung materi selulosa. Dibawah mikroskop elektron dapat diketahui bahwa struktur dinding Spirulina sp terdini dan empat lapis. Lapisan pertama ialah lapisan terluar terdiri dan materi yang susunannya sejajar dengan 9 trikom. Lapisan kedua tendini dan benang-benang protein yang saling terikat dalam bentuk spiral yang mengelilingi trikom. Lapisan ketiga terdapat pada bagian dalam filamen dan banyak mengandung peptidoglikan. Lapisan ini menempel pada lapisan keempat Lapisan keempat ialah lapisan yang memisahkan bab luar dengan inti sel. Dibawah mikroskop elektron lapisan kesatu dan ketiga setelah di preparasi cuma tersusun dan peptidoglikan. Struktun dinding sel Spirulina sp tipis seperti pada basil gram negatif dengan kandungan lipid sebesar 11% hingga 22%. 

Isi sel spirulina sp terbagi menjadi dua potongan yakni sentroplasma yag berada di cuilan pusat dan dilekilingi oleh kloroplasma merupakan tempat berpigmen di luar inti sel dan berstruktur homogeny, sedangkan sentroplasma berbentuk tidak terpola, mendominasi sepertiga volume sel dan mempunyai massa yang padat, yang lazimnya disebut inti. Inti ini tidak punya membrane pembatas sehingga tidak mengalami pembelahan mitosis. Sitoplasma spirulina sp tersusun atas system organisasi tilakoid. Tilakoid merupakan membrane organel sel berupa kantong memanjang dan dikelilingi oleh sitoplasma yang diselubungi oleh membrane plasma dan sifatnya non granular

Reproduksi Spirulina sp
Spirulina sp meningkat biak secara aseksual dengan cara membelah diri. Pembelahan diawali dengan memutus filamen menjadi satu-satuan sel yang mau membentuk filamen baru. Pemutuan filamen ini akan membentuk kepingan-bagian yang disebut dengan necridia. Necredia membentuk semacam piringan yang terpisah-pisah, kemudtan hasil pembelahan tersebut berkoloni membentuk hormogonia yang memisahkan diri dan filamen induk menjadt filamen gres. Sel-sel hormogonia tersebut akan bertambah terus jumlahnyamelalut pembelahan sel, sehingga ukuran filamen bertambah panjang dan seiring dengan pembelahan sel, sitoplasmanya akan menjadi granuler dan warna sel menjadi biru cerah.

Habitat Spirulina sp 
Spiruilna sp ialah phytoplankton yang bisa ditemukan pada kawasan airtawar, air payau dan air asin. Alga spirulina sp mampu tuinbuh di tempat tercemar dan metode air buangan 10 limbah. Spiruilna sp mempunyai toleransi yang cukup tinggt terhadap salinitas tempat hidupnya, sehingga mampu hidup di air payau, air tawar, bak pasang surut dan bak bersalinitas tinggi.

Kandungan Nutrisi Spirulina sp 
Analisis kimia Spirulina sp. dimulai pada tahun 1970 yang memperlihatkan Spirulina sp. selaku sumber yang sangat kaya protein, vitamin, dan mineral. Kandungan protein pada Spirulina sp. berkisar antan 60%-70% dan berat kering, mengandung provitamin A tinggi, sumber betakaroten yang kaya vitamin B 12 dan digunakan dalam pengobatan anemia, kandungan lipid sekitar 4-7%, serta karbohidrat sekitan 13,6%. Spirulina sp. juga mengandung kalium, protein dengan kandungan Gomma Linolenic Acid (GLA) yang tinggi. Spirulina juga kaya akan 12 vitamin diantaranya vitamin B1: B2. B3, B6. B9. B12. vitamin C, vitamin D dan vitamin E. 

Komposisi pigmen pada Spirulina sp. Merupakan komposisi pigmen yang kompleks dan lazim didapatkan pada alga hijau biru. Komposisi tersebut diantaranya yakni klorofil –a, xanthophyll, fikosianin dan zeaxanthin. Spirulina sp. Mengandung fikosianin yang tinggi sehingga warnanya cenderung hijau biru.

Manfaat Spirulina sp 
Spirulina sp merupakan salah satu pakan alami yang telah dtmanfaatkan sebagai pakan alami pada budidava organisme laut mirip rotifer, larva oyster, kerang mutiara, abalone, udang, kakap dan kerapu. Kandungan protein Spirulina sp sebesar 60-71 %, lemak 8 %, karbohidrat 16 %, 1,6 % kiorofil -a, 18 % pikosianin, 17 % betacarotin, 20-30 % asam linoleat dan vitamin. Spirulina sp juga mengandung pigmen warna caretonoid yang tinggi serta selaku sumber potassium, kalsium, krom, tembaga, besi, magnesium, fosfor, selenium, sodium dan seng. 

Spirulina sp mengandung pigmen biru fikosianin sekitar 20% berat keringnya. Kandungan fikosianin dalam Spirulina, sp. tergantung pada suplai nitrogen. Fikosianin telah dipakai sebagai pewarna alami masakan, kosmetika, dan obatobatan. Fikosianin merupakan protein kompleks yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh, bersifat antikanker dan antioksidan.

Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi sehingga dijadikan sumber masakan. Spirullina bisa menciptakan karbohidrat dan senyawa organik lain yang sungguh dibutuhkan oleh badan, juga menciptakan protein yang cukup tinggi Manfaat lain dari mikroalga Spirulina merupakan sebagai pakan zooplankton, larva udang atau ikan dan hewan-hewan kecil yang lain. Di Jepang Spirulina diberikan pada ikan mas koki dan ikan hias lainnya untuk menyebarkan kualitas warna ikan hias tersebut. Hingga saat ini di Indonesia belum terdapat pembudidayaan Spirulina skala massal yang dikerjakan oleh peternak ikan untuk kepentingan pakan alami. 

Spiriluna juga dapat menstabilkan jumlah sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan hemoglobin. Selain itu, menyanggupi kebutuhan nutrisi dalam badan serta meminimalisir efek samping terhambatnya bikinan stem sel atau sel-sel penghasil sel darah. Pada percobaan kepada hewan, tampakbahwa spirulina meningkatkan hematopoiesis yaitu pembentukan sel darah merah. Itu diyakini alasannya yaitu tingginya kandungan zat besi di dalamnya. Manfaat penambahan Spirulina pada masakan ikan merupakan mencerahkan warna ikan, menaikan pertumbuhan rata-rata. Sementara bagi ikan konsumsi sprirulina kuat pada anyir dari ikan tersebut, Ikan memberikan respon kepada rasa Spirulina dan membuat ikan lebih berdaging. Ikan akan berkembang lebih singkat, rasanya lebih lezat, dan membatasi penyakit. Pada spesies ikan tropis, spirulina ialah bagian yang penting dalam kandungan masakan. Lima faedah Spirulina untuk kesehatan ikan yaitu selaku berikut: 

1. Spirulina mengandung vitamin dan mineral. 
2. Spirulina kaya akan muco protein baik untuk kesehatan kulit. 
3. Kandungan phycocyanin yang mampu meminimalkan obesitas dan bikin ikan menjadi lebih sehat. 
4. Kandungan asam lemak yang berkhasiat untuk pertumbuhan organ. 
5. Spirulina mengandung zat pewarna natural mirip carotenoids. 

Dengan memberi Spirulina, ikan tropis akan menjadi lebih indah, sehat, dan mampu hidup lebih lama.


Sumber Referensi : Academia.edu MAKALAH FILUM CYANOPHYTA “SPIRULINA SP” Suwatik Nadillah, 2018

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)