Jumat, 22 Oktober 2021

Garis Besar Pemahaman Untuk Memulai Usaha Budidaya Pembenihan Ikan Lele


Budidaya ikan lele, pembenihan merupakan aktivitas awal dalam usaha ternak lele. Tanpa aktivitas pembenihan, maka aktivitas lain seperti, pendederan dan pembesaran tidak mungkin terlaksana. Kegiatan pembenihan ikan lele yang akan diuraikan disini ialah program yang umum dijalankan oleh para pelaku perjuangan pembenihan baik secara semi intensif maupun intensif. Secara garis besar, acara pembenihan meliputi pemeliharaan induk, penyeleksian induk ikan lele siap pijah, pemijahan, dan perawatan larva ikan lele atau benih.


Kegiatan pembenihan ikan lele dikala ini telah meningkat pesat, khususnya di pulau Jawa. Kebanyakan aktivitas pembenihan ikan lele oleh petani masih dilaksanakan dengan peralatan dan cara yang sederhana. Biasanya cuma memanfaatkan materi-bahan yang mudah didapat dengan harga yang terjangkau. Disamping itu, tenaga kerja yang dipakai cukup dengan memanfaatkan tenaga anggota keluarga petani yang bersangkutan.

Budidaya ikan lele mirip kebiasaan petani ini berkembang khususnya di daerah dataran rendah sepanjang pantai utara Jawa (pantura), dari Bekasi, Indramayu, hingga sekitar Cirebon.

Cara atau kebiasaan yang dilakukan petani ini tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu dapat dilaksanakan secara sederhana di belakang rumah dengan ongkos yang terjangkau. Sementara itu, kelemahannya ialah produk yang dihasilkan belum sesuai dengan yang diharapkan, karena teknologi yang mereka terapkan belum intensif. Kadang-kadang keuntungan yang diperoleh sungguh kecil, bahkan tidak jarang mereka mengalami kerugian.

Kolam yang dipakai untuk pemeliharaan induk ikan lele tidak disediakan secara khusus, tetapi cuma mempergunakan kolam-bak yang ada di belakang rumah atau kolam comberan daerah penampungan air limbah rumah tangga. Luas kolam yang dipakai diubahsuaikan dengan luas lahan. Biasanya, tidak lebih dari 6 m². Jumlah bak induk sebanyak dua buah yang dipakai untuk memisahkan induk ikan lele betina dan induk ikan lele jantan.

Sistem pengairan pada bak induk hanya terdiri dari kanal pendapatan dan susukan pembuangan. Air yang masuk ke kolam induk berasal dari air pembuangan rumah tangga, menyerupai dari kamar mandi, bekas cucian alatalat dapur, atau dikala-waktu mempergunakan air hujan. Induk yang dipelihara tidak terlalu banyak, hanya 1-2 kg/m² luas kolam. Pakan yang diberikan untuk induk lazimnya hanya sisa-sisa dapur, atau limbah peternakan (kotoran ayam) yang dibakar terlebih dahulu. Ada pula petani yang mempergunakan keong mas yang menjadi hama tanaman padi dan daging bekicot yang diberikan sehabis direbus atau dicincang terlebih dahulu.

Induk yang mau dipijahkan telah menyanggupi tolok ukur untuk dipijahkan. Kriterianya ialah sudah berumur minimal 1 tahun. Baik induk ikan lele betina maupun induk ikan lele jantan yang digunakan tersebut, kondisinya sudah matang kelamin.