Salah satu jenis ikan yang sungguh banyak dibudidayakan yaitu ikan nila (Oreochromis niloticus). Budidaya ikan nila disenangi oleh pembudidaya ikan lantaran simpel dipelihara, laju pertumbuhan dan perkembangbiakannya cukup cepat, serta tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Meskipun ikan nila ialah komoditas yang mudah dibudidayakan terdapat beberapa faktor yang mampu menghambat kesuksesan produksi ikan nila, merupakan pemberian pakan yang berkesinambungan. Salah satu aspek yang besar lengan berkuasa kepada kemajuan ikan budidaya yaitu pakan. Pakan merupakan ongkos paling besar dalam pemeliharaan ikan, lazimnya berkisar 60-75% dari total biaya produksi.
manajmen pakan ikan nila yang pertama mesti dijalankan ialah pemilihan pakan. Pakan yang diharapkan harus memiliki kandungan protein yang anggun dengan formula yang lengkap, mengandung materi – materi yang mampu meningkatkan pertumbuhan ,mengembangkan produktifitas dan laba. Kemudian bentuk dan ukuran pakan pelet ikan harus diamati dan disesuaikan dengan kebiasaan hidup, kebiasaan makan dan ukuran takjil ekspresi ikan.
Ada dua bentuk pelet ikan yakni serbuk dan crumble atau butiran. Sedangkan berdasarkan penggunaannya ada dua jenis pakan yakni pakan terapung dan pakan karam. Untuk ikan nila biasanya penggunaan pelet yang efektif yakni pakan tenggelam dan ukurannya bisa diseuaikan dengan ukuran camilan verbal ikan.
Ada dua cara dalam teknik sumbangan pakan ialah yang pertama cara adlibitum dan cara at statio.
Cara proteksi pakan adlibitum yakni proteksi pakan ikan sekenyangnya lalu cara at statio yaitu santunan pakan sesuai dengan takaran atau prosentasi pakan yang ditentukan sesuai dengan biomass ikan. Untuk budidaya ikan nila sendiri teknik santunan pakan yag lazimdikerjakan yakni dengan cara at statio ataupun sesuai dosis prosentase pakan. Pemilihan teknik ini bermaksud untuk efesiensi dan efektifitas penggunaan pakan alasannya adalah terbuangnya pakan yang tidak terpengaruhi oleh ikan.
Selanjutnya dalam manajemen pakan yang mesti diamati merupakan waktu pinjaman pakan. Pemberian pakan biasanya disesuaikan dengan kebiasaan waktu makan ikan. Ikan lazimnya ada yang aktif di malam hari, di siang hari dan ada juga ikan yang aktif di siang dan malam hari. Sedangkan ikan nila yakni ikan yang aktif di siang hari. Waktu pinjaman pakan ikan nila lazimnya ialah tiga kali ialah pagi, siang dan malam hari. Untuk jumlah pakan yang diberikan adalah 3 – 5 % dari biomass. Dalam bantuan pakan dengan teknik ini yang mesti diamati adalah jumlah maut ikan serta sampling berat ikan. Samling berat tubuh ikan bisa dikerjakan 1 ataupun 2 ahad sekali.
Pemberian pelet ikan bisa dikombinasikan dengan pakan dari sisa limbah dapur yang tidak terpakai, ampas tahu, pakan alami azola ataupun daun – daunan yang dapat disantap oleh ikan nila mirip daun singkong, pepaya, sente dn sebagainya. Kombinasi pakan ini bermaksud untuk meminimalkan jumlah pelet yang dipakai. Selain gampang didapat harganya pun murah karena memanfaatkan materi – materi pakan yang ada di lingkungan sekitar.
tata kelola pakan ikan nila sangatlah penting. Karena menunjang keberhasilan budidaya ikan nila baik pembenihan, pendederan maupun pembesaran. Dengan manajemen pakan, penggunaan pakan ikan nila menjadi lebih efektif dan efisien. Sehingga keunungan yang ditemukan dari budidaya ikan nila pun akan lebih besar.