Minggu, 17 Oktober 2021

Mengenal Cacing Sutra (Tubifex Sp) Sebagai Pakan Alami Yang Baik Untuk Benih Ikan

Cacing Sutra / Rambut sungguh terkenal di kelompok para pencinta dunia perikanan Indoensia khusunya para pembudidaya Ikan. Karena peranan dari cacing sutra untuk mensuplay keperluan pakan khususnya pada benih ikan. Cacing Sutra lebih terkenal di beberapa tempat dengan nama yang berlainan beda umpamanya Cacing Sutra, Cacing Tubilex atau ungkapan untuk jenis pakan alternatif pembudidaya berupa cacing Rambut.


Cacing sutra atau cacing rambut merupakan pakan alami yang penting dalam aktivitas pembenihan ikan. Pakan yang dikehendaki dalam pembenihan selain mampu menyanggupi keperluan gizi untuk hidup dan tumbuh, juga untuk memenuhi kebutuhan pigmen warna dalam tubuh bagi ikan hias. Syarat pakan tersebut dipenuhi oleh pakan alami cacing sutra, cacing ini mempunyai kandungan protein hingga 57 %.

Cacing sutra atau cacing rambut tergolong kedalam golongan cacing–cacingan (Tubifex sp). Dalam ilmu taksonomi binatang, cacing sutra digolongkan kedalam kelompok Nematoda. Embel–embel sutra diberikan karena cacing ini mempunyai tubuh yang lunak dan sungguh lembut seperti halnya sutra. Sementara itu julukan cacing rambut diberikan karena bentuk tubuhnya yang panjang dan sungguh halus tak bedanya mirip rambut.

Klasifikasi Ilmiah :

Phylum : Annelida
Class : Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida 
Famili : Tubificidae
Genus : Tubifex
Spesies : Tubifex sp

Secara biasa cacing sutra atau cacing rambut terdiri atas dua lapisan otot yang membujur dan melingkar sepanjang tubuhnya. Panjangnya 10–30 mm dengan warna tubuh kemerahan, kanal pencernaannya berupa celah kecil mulai dari verbal sampai anus. Cacing sutra (Tubifex sp) ini hidup berkoloni bagian ekornya berada dipermukaan dan berfungsi selaku alat bernafas dengan cara difusi eksklusif dari udara.


Cacing sutra tidak memiliki insang dan bentuk tubuh yang kecil dan tipis. Karena bentuk tubuhnya kecil dan tipis, pertukaran oksigen dan karbondioksida sering terjadi pada permukaan tubuhnya yang banyak mengandung pembuluh darah. Kebanyakan Tubifex membuat tabung pada lumpur di dasar perairan, di mana bagian tamat posterior tubuhnya mencolokkeluar dari tabung bergerak bolak-balik sambil melambai-lambai secara aktif di dalam air, sehingga terjadi sirkulasi air dan cacing akan mendapatkan oksigen melalui permukaan tubuhnya. Getaran pada bab posterior tubuh dari Tubifex mampu menolong fungsi pernafasan.

Cacing sutra banyak hidup di perairan tawar yang airnya jernih dan mengalir. Dasar perairan yang disenangi yaitu berlumpur dan mengadung bahan organik, kuliner utamannya yaitu materi-materi organik yang sudah terurai dan mengendap di dasar perairan. Perairan yang banyak dihuni Cacing sutra ini sepintas terlihat mirip koloni merah yang melambai-lambai. Cacing suta Tubifex sp umumnya hidup disaluran air yang jernih dan sedikit mengalir dengan dasar perairan mengandung banyak materi organik yang dijadikan materi masakan. 

Cacing Sutra hidupnya berkoloni, cuilan ekornya berada di permukaan dan berfungsi selaku alat bernapas dengan cara difusi langsung dari udara. Cacing Sutera (Tubifex sp) merupakan organisme dasar (benthos) yang suka membenamkan diri dalam lumpur ibarat benang kusut dan kepala terkubur serta ekornya melambai-lambai dalam air lalu bergerak dan berputar-putar. Cara makan Cacing Sutera kelompok tubifidae yaitu permukaan atau di dalam sedimen dengan membuat lubang berupa tabung dan menyaring kuliner atau mengumpulkan partikel halus dipermukaan. Makanan tersebut mampu berupa bahan organik dan detritus.

Cacing Tubifex sp biasanya ditemukan pada tempat air perbatasan seperti kawasan yang terjadi polusi zat organik secar berat, kawasan endapan sedimen dan perairan oligotropis. Spesies cacing sutra ini bisa mentolelir perairan dengan salinitas dengan 10 ppt. Terdapat dua aspek yang mendukung habitat hidup Cacing sutra / rambut ialah endapan lumpur dan tumpukan bahan organik yang banyak. Oksigen terlarut merupaka parameter yang sungguh penting dalam kehidupan setiap organisme yang hidup. Setiap organisme hidup pasti membutuhkan oksigen untuk respirasi yang selanjutnya akan digunakan dalam proses metabolisme untuk merombak bahan organik yang dikonsumsi menjadi sari masakan yang dimanfaatkan sebagai energi untuk meningkat berkembang biak dan bergerak. 

Kelimpahan Cacing Sutra akan menyusut dimana keanekaragaman jenis organisme tinggi. Kelimpahannya akan semangkin tinggi jikalau standing corps rendah sekalipun. Maka predator pemakan cacing akan banyak dalam keadaan perairan seperti di atas. Dan bila semua jenis cacing tak dijumpai dalam perairan maka bisa dibilang perairan tersebut dalam kondisi terkontaminasi logam berat. Ketinggian air pada lingkungan pemeliharaan Cacing sutra / rambut berpengaruh terhadap ketahanan hidup dan perkembangannya. Jika air terlalu tinggi, maka koloni atau populasi Cacing sutra akan tidak berkembang bahkan akan mengalami akhir hayat alasannya yaitu Cacing ini memerlukan oksigen dari luar untuk bernapas. Sedangkan jikalau air terlau rendah atau sedikit, maka lingkungannya akan cepat panas sehingga Cacing Tubifex sp tidak akan dapat bertahan hidup lebih usang. 

Ketinggian air yang maksimal pada populasi Cacing sutra yaitu setinggi 6 cm. Semakin tinggi kadar amoniak pada kelimpahan Cacing sutra semangkin rendah. Meningkatnya kadar amoniak hingga 0,29-0,96 mg/l disertai dengan menurunya kelimpahan Cacing Tubifex sp. Air sungai yang suhunya naik akan mengganggu kehidupan binatang air dan organisme air yang lain alasannya kadar oksigen terlarut dalam air akan turun bantu-membantu dengan peningkatan suhu. Padahal setiap kehidupan memerlukan oksigen untuk bernapas. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara yang secara lambat terdifusi ke dalam air. Kebanyakan Cacing sutra membangun tabung pada substratnya dan bab ekornya melambai-lambai, sehingga bisa membuat sirkulasi air dan membuat oksigen lebih banyak untuk diterima oleh permukaan tubuh. 

Cacing Tubifex sp merupakan termasuk organisme hermaprodite. Pada satu individu organisme ini terdapat 2 (dua) alat kelamin dan berkembangbiak dengan cara bertelur dari betina yang telah matang telur. Hasil perkembangbiakannya berupa telur yang dihasilkan oleh cacing yang sudah mengalami kematangan sel kelamin betinanya. Telur ini selanjutnya dibuahi oleh kelamin jantan sudah matang.


Sama mirip Cacing yang lain, spesies Cacing sutra ini merupakan jenis hermaprodit tetapi untuk membuahi sel telurnya diharapkan sperma dari cacing lainya dan meningkat biak dengan cara bertelur dari betina yang telah matang telur. Telur Cacing Tubifex sp terjadi di dalam kokon ialah sebuah bangunan berupa lingkaran telur, panjang 1 mm dan diameter 0,7 mm yang dihasilkan oleh kelenjar epidermis dari salah satu segmen tubuh yang disebut kitelum. Telur yang ada di dalam tubuh mengalami pembelahan, selanjutnya meningkat membentuk segmen-segmen. Setelah beberapa hari embrio Cacing Tubifex sp akan keluar dari kokon. Cacing Tubifex sp remaja mampu membuat kista telurnya yang mampu bertahan dalam kekeringan selam dua minggu dan lebih usang lagi pada tempat pembuangan yang ditutupi oleh sampah.

Habitat dan penyebaran cacing sutra lazimnya berada di daerah tropis. Umumnya berada disaluran air atau kubangan dangkal berlumpur yang airnya mengalir perlahan, contohnya selokan tempat mengalirnya limbah dan pemukiman masyarakatatau jalan masuk pembuangan limbah peternakan. Selain itu, cacing sutra juga ditemukan di susukan pembuangan kolam, susukan pembuangan limbah sumur atau limbah rumah tangga lazimnya kaya akan bahan organik alasannya adalah bahan organik ini merupakan suplai masakan terbesar bagi cacing sutra (Tubifex sp).

Makanan oligochaeta akuatik sebagian besar terdiri dari ganggang berfilament, diatom dan detritus aneka macam tumbuhan dan hewan. Sebagian besar oligochaeta memperoleh masakan dengan menyaring substrat seperti kebiasaan cacing lainnya. Komponen organik pada substrat ditelan lewat susukan pencernaan. Cacing ini memperoleh kuliner pada kedalaman 2-3 cm dari permukaan substrat. Cacing sutra mencari makan dengan cara masuk ke dalam sedimen, beberapa sentimeter di bawah permukaan sedimen dan menentukan bahan masakan yang kecil serta lembek.

Demikian ulasan singkat ihwal "mengenal cacing sutra selaku pakan alami yang baik untuk benih ikan. Semoga memiliki kegunaan.




Referensi :
harus di isi/search?q=bubidaya-cacing-tubifex
mesti di isi/search?q=bubidaya-cacing-tubifex
mesti di isi/search?q=bubidaya-cacing-tubifex
harus di isi/search?q=bubidaya-cacing-tubifex