Kamis, 21 Oktober 2021

Hama Penyakit Yang Sering Menyerang Ikan Lele Dan Cara Menanggulanginya


Dalam melaksanakan budidaya kadang kita mengalami kendala dengan hama dan penyakit. Memang susah cara untuk melaksanakan perawatan kolam terhadap kondisi alam yang berganti. Apalagi kalau ikan piaraan sudah terjangkit, cuma kecil peluang untuk selamat. Namun setidaknya ada peluang untuk berusaha memperbaiki.


Hama dan penyakit pada ikan lele ada banyak macam jenisnya. Untuk itu dalam berbudidaya ikan lele selain kita mengetahui hal-hal teknis ihwal budidaya ikan lele ada baiknya kita juga mengenal aneka macam hama dan penyakit yang sering menyerangnya. Sehingga kita mampu melaksanakan pencegahan sedini mungkin serta melaksanakan penanganan dengan cepat dan tepat kalau terjadi serangan pada lele budidaya kita.

Terdapat dua faktor utama yang menjadi penyebab hadirnya hama dan penyakit pada lele. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berhubungan dengan administrasi budidaya ikan lele. Faktor internal meliputi pengaturan pakan yang tidak pas, kondisi benih yang tidak sehat atau benih membawa bibit penyakit, serta pengaturan air yang kurang baik. Sedangkan aspek eksternal yakni faktor yang timbul dari luar dan kadangkala hadirnya tidak terduga. Faktor eksternal diantaranya iklim, cuaca, sumber air, serangan wabah regional, dsb.

Hama Pada Ikan Lele dan Penanggulangannya

Dalam budidaya ikan lele hama merupakan gangguan yang bersumber dari organisme besar baik yang bersifat predator, pengganggu serta pesaing. Hama yang bersifat predator contohnya musang/luwak, ular, dan kucing. Selain itu katak juga mampu menjadi predator bagi benih lele yang masih kecil. Di tempat pertambakan atau kolam yang dekat dengan persawahan burung juga mampu menjadi predator yang perlu diwaspadai.

Hama yang tergolong pengganggu ialah belut. Terutama bila budidaya dijalankan dengan bak tanah. Belut terkadang bikin lubang di pematang sehingga dapat membuat kolam menjadi bocor. Sedangkan yang tergolong klasifikasi pesaing yakni ikan gabus dan mujair. Karena kedua ikan ini bisa meningkat biak dalam kolam melalui pintu jalan masuk air. Ikan gabus juga mampu memakan ikan lele yang ukurannya lebih kecil dari tubuhnya.

Penanggulangan serangan hama pada lele dapat dijalankan dengan berbagai cara seperti memagari pinggiran kolam, menyaring akses dan keluar air, menutup kolam dengan paranet, memasang tambang kecil membentuk persegi diatas kolam untuk mengusir burung serta melaksanakan budidaya lele secara intensif memakai kolam terpal.

Penyakit Pada lele dan Pengendaliannya

Seperti pada budidaya ikan tawar yang lain, penyakit ikan lele juga terdiri daripenyakit infeksi alasannya adalah jamur, protozoa, kuman dan virus. Berikut ini beberapa penyakit ikan lele yang dikarenakan oleh jerawat:

1. Penyakit bintik putih (white spot)

Penyakit bintik putih disebabkan oleh protozoa dari tipe Ichthyphyhirius multifillis. Penyakit ini menyerang nyaris semua tipe ikan air tawar. Pada ikan lele penyakit ini paling banyak menyerang benih. Bintik-bintik putih berkembang pada permukaan kulit serta insang. Bila terkena ikan, ikan tersebut akan mengosok-gosokkan badannya ke dinding atau dasar bak. Peyakit ikan lele ini dipicu oleh mutu air yang kurang baik, suhu air terlalu masbodoh serta kepadatan tebar ikan yang tinggi.

Untuk menangkal supaya ikan tak terkena penyakit white spot yakni dengan mepertahankan suhu air pada kisaran 28 C serta gunakan air yang bagus kualitasnya.

Cara menangani jikalau ikan lele terkena penyakit ini antara lain dengan cara merendam ikan dalam larutan formalin 25 cc per meter kubik air ditambah dengan malacit green 0,15 gram per meter kubik air selagi 24 jam. Pada ikan lele yang sudah besar, penyakit ini juga bisa dihilangkan dengan memindahkan ikan ke kolam dengan suhu 28 C.

2. Penyakit gatal (Trichodiniasis)

Penyebabnya yaitu protozoa tipe Trichodina sp. Gejala penyakit ikan lele Trichodiniasis yakni ikan terkesan lemas, warna tubuh kusam dan sering menggosok-gosokan badannya ke dinding dan dasar kolam. Penyakit ikan lele ini menular alasannya kontak langsung dan bisa juga lewat perantara air. Kepadatan ikan yang terlalu tinggi serta ketidak lebihan oksigen disinyalir menimbulkan perkembangannya.

Untuk menangkal ikan lele terjangkit penyakit gatal yakni dengan mengontrol kepadatan tebar dan menjaga mutu air. Penyakit ini bisa dihilangkan dengan merendam ikan dalam larutan formalin 40 ppm selagi 12-24 jam.

3. Serangan basil Aeromonas hydrophila.

Penyakit ikan lele yang ditimbulkan bakteri ini menimbulkan perut ikan menggembung berisi cairan getah bening, terjadi pembengkakan pada pangkal sirip serta luka-luka disekujur tubuh ikan. Faktor pemicu penyakit ikan lele ini merupakan penumpukan sisa pakan yang membusuk di dasar kolam.

Untuk mencegahnya, upayakan pemberian pakan yang lebih cocok dan pertahankan suhu air 28 C. Pengobatan yang paling biasa pada ikan benih yaitu pemberian antibiotik Oksitetrasiklin (OTC). Caranya dengan mencampurkan OTC dengan pakan, takarannya 50 mg per kg pakan. Berbagi selagi 7-10 hari. Jika penyakit ikan lele ini menyerang kolam pembesaran, gantilah air kolam dua kali sehari. Pada kini perubahan air, tambahkan garam dapur dengan takaran 100-200 gram per meter kubik.

4. Penyakit Cotton wall disease

Penyakit Cotton wall disease disebabkan oleh Bakteri Flexibacter Columnaris. Bakteri ini menyerang organ dalam seperti insang. Gejalanya yakni terjadi luka atau lecet-lecet pada permukaan tubuh, ada lapisan putih atau bintik putih, gerakan renang lambat dan ikan banyak mengambang. Penyebabnya yakni pembusukan sisa pakan didasar kolam dan suhu air yang naik terlalu tinggi.

Cara menangkal terjadinya penyakit ini merupakan dengan menertibkan dukungan pakan dan mempertahankan suhu air pada suhu 28 C. Jika memiliki cukup biaya, jalankan vaksinasi pada benih ikan. Cara pengobatan jikalau terjadi serangan dengan menunjukkan OTC 50 mg per kg pakan yang diberikan 7-10 hari. Cara yang lain, rendam ikan dalam larutan OTC dengan takaran 3-5 ppm selagi 12-24 jam. Ikan lele yang diberi antibiotik baru mampu dikonsumsi sehabis dua ahad.

5. Penyakit Karena Serangan Channel Catfish Virus (CCV).

Virus Channel catfish virus (CCV) tergolong kedalam virus herpes. Gejalanya ialah ikan yang terinfeksi terlihat lemah, berenang berputar-putar, sering tegak vertikal di permukaan, dan pendarahan pada pecahan sirip dan perut. Faktor penyebab penyakit ikan lele ini adalah terjadinya fluktuasi suhu air, penurunan nilai air serta kepadatan tebar yang tinggi.

Virus ini dapat dicegah dengan cara merapikan administrasi budidaya, mempertahankan kebersihan kolam dan sumbangan pakan yang bermutu. Pengobatan ikan yang telah terinfeksi tipe virus ini belum dimengerti. Tetapi penyakit ikan lele ini dapat pulih dengan menambah kebersihan bak mirip mengubah air kolam hingga ikan terkesan pulih.

Selain penyakit ikan lele yang telah kami jelaskan di atas, ada juga sejumlah penyakit pada ikan lele yang bukan dikarenakan oleh bisul melainkan dikarenakan oleh keadaan lingkungan, ibarat keracunan dan lain sebagainya. Berikut beberapa penyakit non-abuh yang perlu anda dimengerti dalam beternak lele:

6. Penyakit kuning (Jaundice)

Penyakit ini yaitu efek dari kesalahan nutrisi pakan. Penyebabnya antara lain mutu pakan yang kurang baik, mirip sudah kadaluarsa atau bisa juga alasannya pakan disimpan di tempat lembab yang bisa menciptakan pakan jadi rusak. Menurut beberapa sumber, Jaundice dapat disebabkan oleh sumbangan jeroan alias ikan rucah secara terus menerus. Keterangan lain mengatakan serangan jaundice mampu datang jikalau dalam air kolam banyak terdapat alga merah.

7. Pecah usus atau Reptured Intestine Syndrom (RIS).

Pemberian pakan yang berlebihan mampu membuat pecahnya usus pada ikan lele. Untuk menghindarinya, perlakuan pengaturan dukungan pakan yang cocok. Kebutuhan pakan ikan lele per hari yakni 3-6% dari berat tubuhnya dan mesti anda berikan dengan cara sedikit demi sedikit, pagi, siang, sore alias malam hari

8. Penyakit keracunan

Keracunan pada ikan lele mampu terjadi alasannya ialah aspek lingkungan mirip air yang terkontaminasi pestisida, atau efek kimia industri yang lain. Cara mengatasinnya dengan melakukan perubahan air kolam minimal 20% setiap dua kali sehari.


Demikian paparan singkat perihal macam macam hama penyakit yang sering menyerang ikan lele dan cara menanggulanginya. Semoga mampu menambah pengetahuan anda sehingga lebih antusiasuntuk berbudidaya ikan lele.