Minggu, 17 Oktober 2021

Mengenal Fitoplankton Selaku Zat Organik Penting Dalam Ekosistem Perairan

Kata “Plankton” berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti mengembara. Plankton ialah suatu komunitas biota yang terdiri dari tumbuhan dan fauna dimana pergerakannya relatif lemah dibandingkan dengan kekuatan arus untuk membawanya. Kaprikornus plankton yakni mikroorganisme yang dijumpai hidup melayang di perairan, dan mempunyai gerak sedikit sehingga gampang terbawa arus. Adanya plankton dalam perairan, terutama fitoplankton yang hidup di air ialah produsen utama segala kehidupan dibumi. 


Pada air yang produktif sebagian besar kaya dengan fitoplankton. Fitoplankton banyak didapatkan pada zona eufotik. Zona eufotik merupakan tempat pada kedalaman air tertentu yang intensitas sinarnya cukup untuk melaksanakan fotosintesis. Hal tersebut juga dialami oleh mikroorganisme fitoplankton yang merupakan produsen utama makhluk hidup yang dimakan oleh zooplankton dan aneka macam macam ikan serta larva yang masih muda. Selain itu fitoplankton juga mengubah zat anorganik menjadi zat organik dan mengoksigenasi air. Berdasarkan cara makan, plankton dibedakan atas dua kelompok besar yakni plankton binatang atau hewani (zooplankton) dan plankton flora atau nabati (fitoplankton). 

Fitoplankton digolongkan berdasarkan ukuran, yakni :
  1. Ultra nanoplankton, berukuran < 2 m, 
  2. Nanoplankton berukuran antara 2-20 µm, 
  3. Mikroplankton mempunyai ukuran 20-200 µm 
  4. Mesoplankton berukuran 200 µm – 2 mm 
  5. Makroplankton yang mempunyai ukuran 2 mm- 20 mm
  6. Mikronekton mempunyai ukuran 20 – 200 mm 
  7. Megaplankton (Plankton gelatin) yaitu plankton berukuran > 0,2 mm 

Selanjutnya berdasarkan ekologisnya, plankton dibagi menjadi dua belahan ialah plankton maritim (haliplankton) dan plankton air tawar (limnoplankton) yang tinggal di perairan–perairan darat mirip sungai dan danau. Berdasarkan kedalaman plankton juga dibedakan menjadi beberapa kelompok selaku berikut:
  • Pleuston, ialah biota plankton pada permukaan air maritim, dimana senantiasa berafiliasi dengan udara. Pergerakan plankton ini banyak dipengaruhi oleh angin. Contohnya  Physalia dan Velella 
  • Neuston, yakni biota plankton yang tinggal pada lapisan permukaan dari kedalaman hingga dengan 10 mm 
  • Epipelagic Plankton, ialah biota plankton yang menempati lapisan perairan hingga dengan kedalaman 300 m 
  • Mesopelagic plankton, merupakan biota plankton yang menempati lapisan perairan diantara 300- 1000 m 
  • Bathypelagic Plankton, yaitu biota plankton yang menempati lapisan perairan antara 1000 m hingga dengan dari 3000-4000 m 
  • Abyssopelagic plankton, ialah biota plankton yang menempati lapisan perairan lebih dari 3000 – 4000 m 
  • Epibentic Plankton yakni biota plankton yang menempati lapisan perairan mendekati dasar atau secara temporer bekerjasama dengan lapisan permukaan dasar.

Fitoplankton mampu dipakai selaku indikator mutu lingkungan dengan mengetahui keseragaman jenis atau heterogenitasnya. Komunitas dikatakan mempunyai keseragaman tinggi jika kelimpahan masing-masing jenis tinggi. Begitu pula sebaliknya, keragaman jenis rendah jika kelimpahan hanya pada jenis tertentu. Fungsi fitoplankton di perairan sebagai kuliner bagi zooplankton dan banyak sekali jenis ikan serta larva biota yang masih muda. Fitoplankton juga berperan selaku produsen utama sebab merupakan biota awal yang menyerap energi sinar matahari. 

Seperti tumbuhan hijau yang lain yang memiliki klorofil, fitoplankton menciptakan ikatan-ikatan organik yang kompleks dari bahan anorganik sederhana serta melakukan fotosintesis. Maka banyaknya fitoplankton pada jumlah tertentu makin menyuburkan ekosistem di sekitarnya. Namun pada perairan yang serupa, sering kali didapati jumlah fitoplankton yang sama. Hal itu disebabkan alasannya adalah fitoplankton berlimpah serta menyebar alasannya beberapa faktor antara lain angin, serpihan hara, kedalaman perairan, dan aktivitas pemangsaan. 

Fitoplankton banyak ditemukan mengapung dalam jumlah besar di permukaan air danau atau laut yang mempunyai titik-titik minyak yang kurang padat dibandingkan dengan air untuk mempertahankan diri agar tidak karam. Kemampuan fitoplankton untuk menciptakan sumber energi dengan lewat proses fotosintesis. Dapat melaksanakan proses tersebut fitoplankton memerlukan cahaya matahari.

Sehingga untuk bisa terus berfotosintesis fitoplankton hidup mengapung di permukaan air yang masih mampu tertembus cahaya. Dalam mengembangkan daya apung, fitoplankton mempunyai berbagai penyesuaian morfologis mirip pada jenis dinoflagelat yang mempunyai ciri dua bulu cambuk (flagella) yang selalu bergetar semoga bisa berenang walaupun terbatas. 

Adapula yang memiliki bagian badan lebar mirip sayap mirip Dinophysis dan mirip parasut mirip Ornithocercus. Selain itu fitoplankton jenis diatom beberapa mengandung minyak (fatty oils) yang ringan dalam selnya sehingga mampu meminimalkan berat jenisnya dan memperbesar daya apungnya. Diatom juga beradapasi morfologi untuk tetap melayang dengan beberapa cara merupakan :
  • Tipe kantong, merupakan dimiliki oleh diatom berukuran relatif besar dengan kandungan cairan ringan dalam selnya. Contohnya Coscinodiscu. Bentuknya juga mirip cakram mirip pada Planktoniella yang membentuk jalur zigzag sehingga tidak langsung menggeluti kedasar air ketika tenggelam.
  • Tipe jarum atau rambut, berupa ramping memanjang mirip pada Rhizosolenia. Dapat juga membentuk rantai panjang saling bertautan mirip Nitzschia seriata.
  • Tipe pita, yang mempunyai sel-sel lebar pipih dan saling bertautan mirip pita seperti pada Fragillaria dan Climacodium.
  • Tipe bercabang, dan kadang kala membentuk rantai spiral untuk menghambat penenggelaman mirip pada jenis Chaetoceros dan Corethron.

Fitoplankton mampu diklasifikasikan secara umum selaku berikut :

Phylum > Nama umum> Contoh

  1. Cyanophyceae - Blue-green algae - Tricodesimium sp
  2. Chryosophyceae - Yellow-brown, algae include, silicoflagellates - Dictyocha sp
  3. Haptophyceae - Yellow-brown, algae include, coccolithophores - Coccolithus sp 
  4. Bacillariophyceae - Diatoms, usually yellow-brown, Biddulphia sp
  5. Chlorophyceae - Green algae, green flagellates - Dunaliella sp
  6. Prasinophyceae - Green flagellates - Halosphaera sp
  7. Euglenaphyceae - Green flagellates - Euglena sp
  8. Cryptophyceae - Algae of various colours - Cryptomonas sp
  9. Dinophyceae - Dinoflagellates, usually yellowbrown - Ceratium sp


Meskipun jumah fitoplankton membentuk sejumlah besar biomassa di perairan, kelompok ini hanya diwakili oleh beberapa filum saja. Sebagian besar sel satu dan mikroskopis yaitu filum Chrysophyta mencakup diatom dan kokolitofor, beberapa Cyanophyta, Phaeophyta dan golongan besar Dinoflagellata (Pyrophyta).

Fitoplankton merupakan kelompok yang memegang peranan sungguh penting dalam ekosistem perairan, alasannya yakni golongan ini dengan adanya kandungan klorofil bisa melakuka fontosintesis. Proses fotosintesis pada ekosistem perairan yang dilaksanakan oleh fitoplankton merupakan sumber nutrisi utama bagi golongan organisme perairan yang lain yang berperan selaku pelanggan, dimulai dengan zooplankton dan diikuti oleh golongan organisme air lainnya yang membentuk rantai kuliner.

Demikianlah artikel singkat wacana mengenal fitoplankton selaku zat organik penting dalam ekosistem perairan, supaya berguna dan memperbesar pengetahuan kita.



Referensi:
http://eprints.walisongo.ac.id/3910/3/103811004_bab2.pdf
https://karyatulisilmiah.com/pengertian-plankton/